Bayangkan kamu tengah berada di tengah kota, berniat bersenang-senang bersama teman, tapi kemudian ada kilatan kembang api besar di antara kerumunan banyak orang. Setelah kejadian mengejutkan itu, dunia menjadi sangat lengang. Mal-mal sepi, jalanan kosong, kota seperti tak berpenghuni. Begitulah awal mula dunia Borderland bisa dimasuki.Â
Orang-orang yang masuk ke dunia Borderland memiliki masa hidup tersendiri_bisa diibaratkan seperti visa. Untuk memperpanjang visanya, mereka harus memainkan game. Sayangnya nyawa pemain terancam selama memainkan game tersebut.
Tentu games yang disuguhkan terbilang seru untuk disaksikan. Bahkan saking serunya, kini Alice in Borderland telah merilis season tiga pada 25 Desember 2025.
Sudah pasti dong banyak penonton yang menantikan kelanjutan kisah Arisu dan kawan-kawan setelah memenangkan game melawan Ratu Hati (Queen of Heart) saat season dua serial ini.Â
Jujur sih, serial asal Jepang ini ikonik banget sampai-sampai bikin gamon yang nonton. Langsung saja deh ya, ini alasan kenapa Alice in Borderland memang nggak kaleng-kaleng.
1. Ada empat tipe game dengan level kesulitan yang berbeda
Tipe permainan di dunia Borderland ditentukan oleh kartu remi, yaitu sekop untuk permainan fisik, wajik untuk permainan yang berhubungan dengan logika dan kecerdasan, keriting untuk menguji kekompakan tim, dan hati untuk tipe permainan yang menguji sisi psikologis para pemain.
Sementara level kesulitan ditentukan oleh angka kartu. Angka kartu yang lebih tinggi memiliki tingkat kesulitan yang juga lebih tinggi. Misalkan game di kartu tiga keriting lebih sulit daripada game di kartu dua keriting. Game tersulit adalah saat mendapatkan kartu king.
2. Karakter-karakter yang ikonik dan lovable
Membahas soal karakter Alice in Borderland rasanya nggak akan pernah selesai, karena mereka memang se-ikonik dan se-lovable itu.Â
Bahkan meskipun karakter tersebut punya screen time yang sedikit, tetap saja ada yang bisa mencuri hati penonton.
Pasti sudah banyak yang nge-fans berat pada Chishiya, Ann, Kuina, Arisu, Usagi, Aguni, Heiya, Mira, dan lainnya. Mungkin juga sudah ada yang mulai nge-fans sama Rei, karakter baru yang muncul di season tiga.
3. Selalu ada cara keluar dari setiap game dan bikin penonton berpikir
Game yang dikemas dengan sangat terstruktur, eksekusi yang menegangkan, dan waktu bermain yang singkat bikin penonton ikut berpikir bagaimana cara memenangkan game.Â
Bagian paling seru adalah saat para pemain akhirnya berhasil mencapai jalan keluar dan memenangkan game tanpa harus kehilangan nyawa.
4. Penuh plot twist
Tenang, nggak akan di-spoiler kok.
Pokoknya plot twist di sini berkaitan dengan awal mula dunia Borderline dan alasan game tercipta.
Penonton seolah dipermainkan sisi psikologisnya untuk melihat seperti apa realita dalam keseluruhan game yang tercipta.Â
Awas, jangan tertipu!
5. Sinematografinya keren dan bikin betah yang nonton
Dunia Borderland terlihat seperti kota Tokyo yang nggak berpenghuni. Tata letak kota yang megah dengan jalanan kosong berhasil menciptakan kesunyian sinematik yang kuat.
Hal ini membuat penonton merasakan keterasingan yang dialami karakternya.
6. Ending yang nyesek tapi sekaligus juga melegakan
Di season ketiga Alice in Borderline diceritakan bahwa para pemain yang berhasil hidup akhirnya saling bertemu di dunia nyata. Tapi sayangnya mereka nggak saling kenal. Padahal, di dunia Borderland, mereka harus saling bekerja sama dan peduli agar dapat bertahan hidup. Jujur saja, kondisi tersebut bikin hati nyesek.Â
Tapi, ending yang dibikin amnesia itu memang ada baiknya, sih buat kesehatan mental mereka. Kalau dipikir-pikir ending tersebut juga masuk akal.
7. Penuh pelajaran tentang humanisme
Bisa dibilang setiap game di Borderland sangat beresiko, sebab kalau sampai kalah, nyawa bisa melayang. Itulah kenapa para pemain bisa terlihat sisi humanisnya ketika membantu satu sama lain untuk memenangkan game.
Itu juga yang membuat ikatan mereka sangat kuat. Walaupun ketika sudah hidup di dunia nyata, para pemain nggak ingat soal betapa mereka telah melalui banyak hal bersama.
Huhuhu, jadi sedih lagi kan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI