Mohon tunggu...
Hagemaru_j _j
Hagemaru_j _j Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Virus Kebencian yang Menular bagai Influenza

17 Juni 2012   01:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Alkisah seorang suami marah-marah dipagi hari pada sang istri dikarenakan sang istri telat bangun sehingga belum masak. Saat berangkat kekantor, sang suami tetap dongkol, sudah kelaparan dijalan macet lagi, dengan motor bututnya sang suami nerobos trotor, sungguh apes ternyata motor tersebut nyerempet mobil, sudah pagi hari kelaparan bertengkar sama istri ditambah kejadian ini emosi sudah di puncak himalaya.

"bapak ndak apa-apa" sang punya mobil berusaha ramah walau sebenarnya dia tidak salah namun pada umumnya perkara mobil dan motor, kebanyakan mobil lah yang di anggap salah

"muke lo peot, bisa nyetir ngak sih"

"ia pak, ma'af bapak ndak apa-apa?" padahal mobilnya sudah tergores parah, namun tetap berusaha sabar

"gila lo ya, kayak gini ndak apa-apa, mata lo ditaruh mana?"

"ok, deh ngak usah panjang lebar, mari saya biayai semua kerugiannya" karena waktu sudah mepet mau bertemu klien

"heh jangan belagak sok kaya, gue juga punya uang, elo tuh tolol elo nilai semua orang dengan uang tolol plus dongo akut lo" sang pengendara motor terus marah meluapkan kekesalan dari kejadian dirumah dan dijalan sampai sang pengendara mobil sudah tidak tahan lagi

"hoi, ayo kita kekantor polisi saja langsung, udah dikasih hati gak tahu diri" luapan amarah pengendara mobil membuat jantung pengendara motor berhenti sejenak deg,

"waduh dompet gua ketinggalan dirumah tadi keburu-buru, kalau kekantor polisi tambah berabe" dalam hati pengendara motor

"sory bro, karena gue keburu-buru kita damai saja" kata pengendara motor

Akhirnya mereka damai, tetapi sang pengendara mobil gagal bertemu klien karena terlambat datang, sang klien suka menilai ketepatan waktu seseorang menentukan kinerja pekerjaannya, hmm sungguh apes.Dalam hati pengendara mobil "asem banget sih tuh pengendara motor udah di baikin malah ngata-ngatain  gue, mana gagal deh ketemu klien apes", hati sang pengendara mobil menggrundal tiba-tiba datanglah sang sekertaris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun