Penulis : Achmad Hafy Akmal MoeslimÂ
Karakteristik dalam sebuah kelompok tentunya mempunyai corak masing-masing, sehingga dibutuhkan penyelesaian melalui jalur kepandaian dalam menganalisa pembacaan kelompok. Persoalan semacam ini tidak hanya tugas dari seorang pemimpin saja, melainkan juga tugas bersama dengan harapan agar tersampaikanya pengejewantahan seluruh project kebutuhan kelompok. Melalui kepandaian dalam membaca kelompok dengan melihat dari sikap masing-masing anggota, atau kebutuhan kebutuhan apa saja yang dimiliki oleh kelompok merupakan langkah besar dan strategis sebelum melaksanakan tugas-tugas. Karena ketika sebuah emosi jiwa dari masing-masing anggota sudah dapat atau chemistry nya sudah ada melalui pembacaan kelompok, maka akan menjadi alat yang sempurna dalam menyatukan sebuah narasi - narasi untuk kebutuhan sebuah kelompok mendatang.
Dalam menganalisa pembacaan kelompok dibutuhkan sebuah teori dan pengalaman yang panjang. Karena dalam menyoal membaca kelompok banyak sekali kemajemukan didalam nya, dibutuhkan sebuah proses yang matang dan analisa yang mendalam. Jika kita mengacu pada buku teori Kepemimpinan Charles J. Keating banyak sekali tahapan dalam membaca kelompok baik dari posisi awal, tengah maupun akhir.
Pembacaan pertama adalah karakteristik sopan santun. Sopan santun adalah pintu awal bagi sebuah anggota yang baru bertemu. Pada tahap tangga pertama ini tugas mereka yang terlibat adalah bagaimana bisa menyatukan awal presepsi. Disisi lain jangan membahas terlalu berat, karena kita belum tahu secara sempurna bagaimana watak orang-orang yang terlibat didalamnya. Gaya kepemimpinan pada tangga ini yang paling cocok adalah dengan mengandalkan pola kepemimpinan yang kharismatik untuk mencuri perhatian. Pembacaan kelompok kedua adalah ketika sudah melalui tahap sopan santun maka akan melangkah pada kebingungan orang-orang yang terlibat didalamnya. Mereka yang sudah mendapatkan chemistry atau ikatan diawal akan bertanya mengapa saya disini, sehingga tugas pemimpin atau mereka yang terlibat adalah mengambil keputusan melalui direksi kepada mereka. Berikan arahan dan tugas apa yang seharusnya dilakukan. Pembacaan ketiga adalah orang-orang yang terlibat sudah paham dengan kebutuhanya, menguasai lapangan dsb, maka mereka akan cenderung berusaha untuk berkompetisi satu sama lain dan mengambil alih peranan. Tugas yang akan dilakukan oleh pemimpin pada tahap pembacaan tangga kelompok ini adalah dengan melakukan pendelegasian tugas secara penuh, karena mereka sudah paham apa yang akan dilakukan. Pembacaan keempat adalah terbentuknya sebuah kontruksi pikiran yang dilandasi dengan argumentasi yang kuat antar sesama, tetapi masih ada kekurangan dalam kesolidan yang belum terikat sempurna. Maka setelah mengetahui pembacaan ini tugas pemimpin adalah mengkoordinasikan satu sama lain. Dan yang terakhir pembacaan tangga kelima adalah terbentuknya kelompok yang dilandasi kesolidan argumentasi yang kuat, sehingga tugas pemimpin atau mereka yang terlibat adalah mengkolaboratifkan antara kelompok satu dengan yang lain. Pembacaan kelompok melalui lima tahap tangga ini adalah hal yang sangat penting karena merupakan tahap pintu awal yang mampu dijadikan alat dalam melaksanakan tugas-tugas sebuah kelompok
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI