Mohon tunggu...
Hafsah Nailal Widad
Hafsah Nailal Widad Mohon Tunggu... Mahasiswi Semester 8 Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Hai! Aku seorang mahasiswi semester 8 di Universitas Diponegoro. Ketertarikanku pada seni bangunan membuatku ingin menekuni prodi yang saat ini aku tempuh yaitu Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Gapura Mojo: Peninggalan Pakubuwana X yang Tersembunyi Dibalik Jembatan Mojo, Kelurahan Mojo, Kota Surakarta

11 Februari 2025   18:30 Diperbarui: 11 Februari 2025   18:20 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Blueprint Gapura Mojo kepada Bapak Catur selaku Kasie Pembangunan Kelurahan Mojo  (Sumber: Dokumentasi KKN UNDIP Kelurahan Mojo)

Kota Surakarta sangat lekat dengan sejarah Kerajaan Kasunanan Surakarta. Pada masa itu, sebagai pembatas antar wilayah dibuatlah sebuah gapura yang juga difungsikan sebagai pintu masuk ibu kota. Gapura-gapura tersebut dibangun dan tersebar di berbagai wilayah, diantaranya adalah Gapura Jurug (batas timur kota), Gapura Kleco (batas barat kota), Gapura Klewer, Gapura Gladak, dan Gapura Batangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.57/PW.007/MKP/2010, SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 430/28 Tahun 2012, SK Wali Kota No.646/1-R/1/2013, dan Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 432.2/310 Tahun 2019, dan Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 432.22/50.1 Tahun 2021, kelima gapura tersebut termasuk cagar budaya kategori struktur. Namun, terdapat gapura lain bekas peninggalan keraton yang tertutup oleh Jembatan Mojo di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon. Kurangnya informasi mengenai gapura tersebut apakah juga termasuk cagar budaya atau tidak? Oleh karena itu, sebagai bentuk kontribusi akademik dalam pelestarian cagar budaya, program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Hafsah Nailal Widad, mahasiswi dari Program Studi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro mengambil tajuk Pembuatan Kajian Cagar Budaya yang Berisi Blueprint serta Titik Google Maps untuk Gapura di Jembatan Mojo.

Gapura yang ada di bawah Jembatan Mojo ini awalnya termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Semanggi, tetapi setelah adanya pemecahan wilayah, gapura ini terbagi menjadi dua. Untuk sisi utara berada di wilayah Semanggi dan sisi selatan berada di wilayah Mojo, sekaligus menjadi batas wilayah antara Kelurahan Semanggi dan Mojo. Gapura yang ada di Mojo sama halnya seperti gapura-gapura lain yang tersebar di beberapa titik di Kota Surakarta. (Daryanto, Joko, 2020), pada masa pemerintahan Pakubuwana X, beliau membangun gapura-gapura sebagai pembatas antar kota dan wilayah pada tahun 1913-1932. Juga memiliki makna lain yaitu ketika orang sudah melewati gapura tersebut, maka mereka sudah memasuki wilayah kesuasaannya. Letak dari gapura yang sekarang berada di bawah Jembatan Mojo ini berbatasan langsung dengan tempuran sungai Bengawan Solo. Dulunya juga digunakan sebagai bandar pelabuhan perahu. Diceritakan bahwa seperti pada umumnya fungsi pelabuhan pada zaman lampau juga untuk tempat singgah kapal dan perahu. Salah satunya di zaman tersebut, cerita tentang perahu yang terkenal di daerah itu, perahu Rojomolo pernah singgah melalui bandar tersebut.

Setelah pembuatan kajian cagar budaya, blueprint dan maket selesai dikerjakan, dilanjutkan untuk penyerahan luaran proker kepada pihak Kelurahan Mojo. Rabu, 5 Februari 2025, bertempat di Kantor Kelurahan Mojo, kajian ini diserahkan langsung kepada pihak kelurahan yang diwakili oleh Pak Catur selaku Kepala Seksi Pembangunan. Pak Catur menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa KKN UNDIP dalam menghadirkan kajian yang komprehensif. Ia menekankan bahwa kajian ini akan sangat membantu dalam proses perencanaan pelestarian Gapura Mojo agar tetap sesuai dengan nilai historisnya. Hafsah juga menambahkan bahwa cagar budaya harus dilestarikan melalui Tim Ahli Cagar Budaya langsung.

Penyerahan Maket Gapura Mojo kepada Bapak Catur selaku Kasie Pembangunan Kelurahan Mojo  (Sumber: Dokumentasi KKN UNDIP Kelurahan Mojo)
Penyerahan Maket Gapura Mojo kepada Bapak Catur selaku Kasie Pembangunan Kelurahan Mojo  (Sumber: Dokumentasi KKN UNDIP Kelurahan Mojo)

Dengan adanya kajian ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah setempat semakin peduli terhadap warisan budaya yang ada, serta dapat mengambil langkah-langkah konkret dalam pelestariannya. Kegiatan ini menandai langkah nyata mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan untuk kepentingan masyarakat luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun