Mohon tunggu...
Hafizh Rekyan Tombari
Hafizh Rekyan Tombari Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mantab Brow

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tak Berjumpa dengan Teman Sekolah Selama Berbulan-bulan, Naufal Akui Ingin Belajar di Kelas Kembali

27 Desember 2020   11:30 Diperbarui: 27 Desember 2020   17:27 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi SMP N 2 Wangon saat ini yang sekarang sepi akan siswa siswinya dikarenakan pandemic covid 19. (Hafizh Rekyan Tombari)

Semenjak pandemi virus korona menyerang di pertengahan bulan Maret, seluruh siswasiswi di Banyumas di wajibkan untuk belajar dirumah. Yang dikarenakan amukan dari virus korona atau bisa kita sebut virus covid 19. Sampai saat ini persebaran dari virus itupun masih berlanjut dan sudah mulai menurun.

Pagi itu (15/12), terlihat seorang bocah sekolah yang sedang duduk dan bermain handphone pintar didepan rumahnya, bocah itu rupanya sedang menunggu untuk absen di kelas onlinenya, bocah itu bernama Naufal seorang siswa SMP kelas 8 yang bersekolah di SMP N 2 Wangon. Kala itu Naufal sedang mengecek web google class melalui handphone pintarnya apakah sudah bisa absen atau belum. Saat itu Naufal sedang mengikuti kelas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 

"Karena adanya pandemi virus ini kami semua satu sekolah  disuruh belajar di rumah" ucap Naufal. Naufal menjelaskan dikarenakan adanya pandemi ini pihak sekolahnya menyuruh para siswa siswinya untuk belajar dirumah sampai ada pengumuman lanjutan dari pemerintah. "Kalau sampai kapan waktunya sih belom tau ya" sambung Naufal.

Semenjak virus korona menyerang, ini lah kegiatan keseharian Naufal di pagi harinya, yaitu mengecek hpnya dan melakukan absen dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya di google class. Dengan durasi pengerjaan tugasnya adalah 1 sampai 3 hari dan ada juga yang diharuskan di selesaikan di hari itu juga. 

Dengan peralatan seadanya dan internet seadanya, Naufal mengerjakan tugas online yang diberikan oleh gurunya itu dengan mengerjakan secara mandiri tetapi ada kalanya juga Naufal menanyakan hal yang dia tidak begitu paham dengan teman kelasnya melalui aplikasi whats app di hpnya, bukan hanya kepada temannya dia bertanya, seringkali Naufal juga mencari materi jelasnya di website google atau bisa kita panggil juga dengan sebutan mbah google, mbah yang tau segala hal di dunia ini. 

Akan tetapi naufal mengaku dengan adanya sekolah online ini membuatnya sangat kesusahan dalam pengerjaan tugasnya yang dimana Naufal tidak begitu paham dengan materi yang disampaikan gurunya di kelas online itu, tidak seperti kelas offline yang dimana akan lebih mudah dipahami “ Kalau di jelaskan di kelas yang biasa sih akan lebih mudah dimengerti” ujar Naufal. 

Karena walaupun Naufal dapat mengakses materi materi yang dia tidak begitu paham melalui google, Naufal tetap saja kesusahan untuk memahaminya karena tidak ada praktik langsung lewat gurunya. Dengan ini memaksa Naufal untuk memahaminya secara autodidak.

Bukan hanya dalam pemahaman materinya saja yang membuat Naufal tidak begitu suka dengan pembelajaran online ini, akan tetapi Naufal mengeluhkan banyaknya tugas yang dia terima di waktunya bersamaan dan membuatnya keteteran dalam membagi waktu dalam pengerjaan tugasnya, yang dimana di dalam 1 hari terdapat 2 sampai 3 mata pelajaran. “ Tugasnya terlalu menumpuk di 1 harinya, jadinya agak susah membagi waktunya” ujarnya.

Ya dengan adanya pembelajaran online ini, memang harus memaksa para muridnya untuk pintar pintar membagi waktunya dalam mengerjakan tugas. Yang dimana dalam satu harinya terdapat paling tidak ada 2 sampai 3 mata pelajaran yang harus di ikutinya, seperti Naufal ini. Dengan begitu Naufal pun dipaksa untuk mengatur waktu belajar, bermain, dan melakukan hal hal lain secara mandiri. "Mau gak mau harus pinter pinter ngatur waktu sendiri buat ngerjain tugas, belajar, bermain, membantu orang tua" ujar Naufal.

Virus ini memang telah menimbulkan dampak yang sangat besar untuk pembelajaran kelas Naufal ini. Tak hanya karena pembelajaran yang ribet ini, Naufal mengaku ingin kembali ke sekolah seperti biasanya dan ingin berjumpa dengan teman temannya disekolah. 

Naufal menyebutkan bahwa walaupun dia sering berkontak dengan teman - temanya dari chat whatsapp, itu tetap tidak sama rasanya dengan berjumpa, berbincang, dan bermain dengan mereka secara langsung di sekolah. “Rasanya sungguh berbeda, gimana ya? Kalo hanya lewat chat itu rasanya kayak ada yang kurang gitu lo, beda kalo ketemu langsung di sekolah” cakap Naufal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun