Belajar dari Perbedaan: Suasana yang Kaya dan Penuh Warna
Dari Fajri dan Wahyu, saya belajar bahwa keberagaman bukan cuma terlihat dari asal daerah atau logat bicara. Tapi juga dari cara hidup, kebiasaan sehari-hari, makanan yang dibawa, dan cara mereka memandang dunia. Fajri dengan gaya berpikir yang lebih reflektif dan suka menulis, sementara Wahyu dengan energi positif dan sifat sosial yang kuat---dua karakter yang sangat berbeda, tapi sama-sama penting dalam membentuk suasana kebersamaan di kampus.
Suasana kampus jadi terasa lebih kaya dan hidup karena keberagaman ini. Setiap obrolan jadi kesempatan untuk mengenal budaya baru. Setiap makan bareng jadi ajang tukar cerita tentang makanan daerah. Bahkan tugas kelompok pun terasa lebih asyik karena masing-masing membawa cara pandang yang berbeda.
Saya juga jadi sadar bahwa keberagaman bukan hal yang harus ditoleransi, tapi justru harus dirayakan. Karena dari perbedaan itulah kita bisa belajar, berkembang, dan saling melengkapi. Tidak harus seragam untuk bisa akrab, tidak harus sama untuk bisa saling mendukung. Kampus bukan hanya tempat belajar teori dan praktik, tapi juga tempat kita belajar hidup bersama dalam perbedaan.
Menjaga Keberagaman, Menjaga Persatuan
Dari pertemanan saya dengan Fajri dan Wahyu, saya jadi lebih paham bahwa keberagaman adalah kekuatan. Indonesia tidak dibangun dari satu suku, satu bahasa, atau satu budaya. Tapi dari ribuan perbedaan yang bisa hidup berdampingan. Kampus FISIP UPNVJ adalah gambaran kecil dari Indonesia itu sendiri.
Menjaga keberagaman artinya menjaga ruang untuk saling mendengarkan, menghargai, dan bekerja sama. Dari hal sederhana seperti saling mencicipi makanan khas, memahami logat teman, sampai menghormati kebiasaan pribadi---semua itu adalah latihan kecil yang punya dampak besar untuk masa depan.
Saya bersyukur bisa berteman dengan Fajri dan Wahyu. Dari mereka, saya tidak hanya belajar tentang budaya Tangerang atau Bekasi, tapi juga belajar cara menjadi orang yang lebih terbuka, lebih menghargai, dan lebih peka terhadap orang lain. Karena pada akhirnya, keberagaman bukan hanya cerita tentang orang lain, tapi juga tentang bagaimana kita bisa tumbuh dan belajar bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI