Mohon tunggu...
hafizh nabil ilham
hafizh nabil ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Andalas, Prodi S1 Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Saya merupakan seorang mahasiswa dari Universitas Andalas dengan jurusan atau prodi kewirausahaan fakultas Ekonomi dan Bisnis,pada saat ini merupakan mahasiswa semester 2. Saya mempunyai hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

"Menggali Rahasia Keberhasilan d'BestO : Perjalanan, Inovasi, dan Strategi Bisnis"

24 Maret 2025   11:50 Diperbarui: 24 Maret 2025   11:45 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Outlet d'BestO diJabodetabek, Sumber : https://images.app.goo.gl/KLacozYpmPFCR4Av5 

Hafizh Nabil Ilham

Prodi Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas

d'BestO merupakan sebuah outlet makanan cepat saji spesifik Ayam goreng dan menu-menu seperti Burger dan lain-lainnya. Usaha franchise yang terkenal ini ternyata dimiliki oleh Dua Dokter hewan lulusan dari ITB, yaitu ibu Evalinda Amir dan bapak Setyajid. Pada awalnya usaha ayam goreng cepat saji milik Eva ini bernama "KuFC" (kentuku fried chicken) yang didirikan pada tahun 1994, hingga pada tahun 1997 memiliki omset 5 juta sehari, tidak lama pada saat itu Indonesia mengalami krisis perekonomian ditahun 1998, sehingga berdampak pada usaha KUFC ini dan akhirnya mengalami kebangkrutan, setelah mengalami kebangkrutan dan nama yang tidak  layak paten selama 17 tahun, barulah pada tahun 2009 namanya berubah menjadi "d'BestO" yang berasal dari kata "The Bes to" dalam bahasa Jawa dan usaha ini sudah menyebar diseluruh Indonesia. 

Foto dari Owner Usaha d'BestO ibu Evalinda Amir, Sumber : https://www.alumniipbpedia.id/post/evalinda-amir 
Foto dari Owner Usaha d'BestO ibu Evalinda Amir, Sumber : https://www.alumniipbpedia.id/post/evalinda-amir 
Kesuksesan d'BestO di industri fast food Indonesia bukanlah hasil keberuntungan semata. Di balik namanya yang kini dikenal luas, ada perjalanan panjang penuh tantangan, inovasi yang terus dikembangkan, dan strategi bisnis yang menarik. Berawal dari sebuah gerai kecil yang didirikan oleh Ibu Evalinda Amir di awal 2000-an, d'BestO kini menjadi salah satu pemain utama dalam pasar ayam goreng lokal, bersaing langsung dengan merek-merek terkenal yang sudah lebih dulu beredar dipasaran. 

Salah satu kunci sukses utama d'BestO terletak pada pemahaman mendalam terhadap selera konsumen Indonesia. Berbeda dari kompetitornya, d'BestO lebih mementingkan ayam goreng dengan cita rasa yang disesuaikan dengan lidah lokal dengan rasa yang lebih berbumbu, gurih, dan memiliki harga yang lebih terjangkau. Dengan pendekatan ini, ia mampu menarik berbagai kalangan masyarakat, dari pelajar hingga keluarga. 

Selain itu, inovasi produk dan model bisnis yang fleksibel menjadi senjata utama d'BestO untuk terus berkembang. Mereka tidak hanya mengandalkan ayam goreng sebagai menu andalan, tetapi juga menawarkan variasi produk seperti burger, nasi, kentang, dan camilan lain yang sesuai dengan lidah masyarakat. Pendekatan ini membuat d'BestO bisa terus bangkit di tengah perubahan tren makanan cepat saji. 

Di sisi strategi bisnis, d'BestO fokus pada bisnis berbasis kemitraan (franchise). Dengan membuka peluang usaha bagi mitra lokal, ia (Evalinda Amir) tidak hanya memperluas jaringan secara cepat tetapi juga membangun hubungan kuat dengan komunitas setempat. Hingga saat ini sudah 165 outlet d'BestO yang tersebar diseluruh Indonesia. Strategi ini memungkinkan pertumbuhan bisnis yang stabil dan membuka lapangan kerja di berbagai daerah. 

Namun, yang membedakan d'BestO dari banyak pesaingnya adalah komitmen terhadap kualitas, pelayanan, konsisten, dan pengalaman pelanggan. Mereka memastikan bahwa setiap gerai mempertahankan standar rasa, kebersihan, dan pelayanan yang konsisten. Hal ini membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan di setiap cabang. 

Kisah d'BestO membuktikan bahwa brand lokal bisa bersaing dan bahkan menguasai pasar yang didominasi merek global. Dengan kombinasi keberanian memulai, inovasi berkelanjutan, dan strategi bisnis yang adaptif, d'BestO menjadi contoh nyata bahwa kesuksesan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dijalankan dengan tekad dan visi yang jelas 

- Awal Berdirinya dan Perubahan Nama 

Sebelum dikenal sebagai d'BestO, bisnis ini bernama Kentuku Fried Chicken (KuFC). Nama ini kemudian diubah untuk membedakan diri dari merek terkenal lainnya dan menciptakan identitas yang lebih unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun