Mohon tunggu...
Hafizha Salma Sabila
Hafizha Salma Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghapus Stigma Masyarakat Adat: Resensi Film Dokumenter "The Indigenous"

2 Maret 2025   14:08 Diperbarui: 2 Maret 2025   14:08 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Indigenous (Sumber : Watchdoc Documentary)

Film Dokumenter yang berjudul “The Indigenous” di Sutradarai oleh Muhammad Sridipo dan Rizky Pratama. Film tersebut ditayangkan melalui kanal Youtube Watchdoc Documentary pada 7 September 2023.  “The Indigenous” merupakan film documenter yang mengangkat isu stigma yang selama ini ditujukan kepada masyarakat adat.

Ringkasan Film :

            Film ini dibuka dengan  seorang peneliti masyarakat adat dan agama leluhur yang bernama Samsul Maarif yang ingin membuktikan bahwa stigma yang selama ini ditujukan kepada masyarakat adat adalah bentuk kegagalan dalam memahami nilai masyarakat adat itu sendiri. Dalam usahanya mencari bukti, Samsul menelusuri dua komunitas masyarakat adat, yakni di Dayeuhluhur, Cilacap, Jawa Tengah, serta Dayak Iban di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Selama perjalanannya, Samsul mengamati bagaimana masyarakat adat menjalankan kegiatan kesehariannya dan merenungkan makna di balik kearifan lokal yang mereka anut, baik dalam aktivitas harian maupun ritual adat.

            Selama ini, masyarakat adat sebagai minoritas di Indonesia sering kali mendapatkan stigma bahwa mereka merupakan kelompok yang sesat dan primitif. Ritual adat yang mereka lakukan sering disalahartikan oleh masyarakat lain. Padahal, masyarakat adat tidak bisa begitu saja dianggap sebagai kelompok sesat atau primitif. Faktanya, ritual yang mereka jalankan merupakan wujud penghormatan dan rasa syukur kepada leluhur, yang diwujudkan melalui tradisi yang telah disepakati bersama serta menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya.

            Selain itu, Masyarakat adat juga berperan penting dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Dalam kehidupan mereka, tercipta harmoni yang saling melengkapi antara manusia dan alam. Manusia bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara alam juga memerlukan peran manusia dalam menjaga dan merawatnya agar tetap lestari. Oleh karena itu, terdapat hubungan timbal balik yang erat antara keduanya.

            Melalui Film ini kita mengetahui fakta bahwa Masyarakat adat Dayeuhluhur dan Dayak Iban juga mempercayai adanya Tuhan, keduanya didominasi oleh pemeluk katolik yang taat. Terlihat dari setiap kegiatan yang mereka lakukan, mereka selalu menyertakan Tuhan yang mereka sembah. Namun, mereka memiliki cara tersendiri untuk menghormati para leluhur atas jasa-jasanya layaknya seorang anak yang mendoakan orang tuanya yang telah meninggal. Sedangkan Tradisi dan ritual yang mereka lakukan adalah bagian dari kearifan lokal. Lantas, siapa yang akan  melestarikan dan menjaga budaya melalui tradisi-tradisi tersebut kalau bukan mereka ? Merekalah masyarakat adat yang akan melestarikan dan senantiasa menjaga budaya melalui tradisi-tradisi yang telah mereka sepakati.

           Setelah melakukan pembuktian ke masyarakat Dayeuhluhur dan Dayak Iban, Samsul Maarif dapat menyimpulkan bahwa “Siapapun yang menduduh masyarakat adat sebagai primitif, penganut animisme dan sinkretisme adalah orang yang anti kemanusiaan”

"The Indigenous" merupakan film dokumenter yang diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam dan menghapus stigma masyarakat adat. Film ini mengajak kita untuk terbuka dan toleransi terhadap tradisi dan budaya yang dilakukan masyarakat adat. Tidak hanya masyarakat Dayeuhluhur dan Dayak Iban, namun juga kepada masyarakat adat yang ada di seluruh Indonesia. 

Itulah yang dapat penulis sampaikan terkait Resensi Film Dokumenter "The Indigenous". Marilah kita lebih bertoleransi dan berkemanusiaan terhadap tradisi-tradisi ataupun kearifan lokal yang ada di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun