Pendahuluan
Di era digital dan media sosial, kamera memegang peran penting dalam membentuk persepsi dan idenstitas sebuah tempat contohnya di Bandung. Bandung dikenal sebagai kota kreatif dengan kekayaan budaya dan semangat inovasi warganya, salah satu kawasan tersebut adalah Lembur Katumbiri, sebuah kawasan yang terletak di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Dari sudut pandang fotografi, Lembur Katumbiri merupakan kanvas hidup dan memiliki estetika budaya yang kuat. Kawasan ini juga mencerminkan inspirasi globalisasi pariwisata, di mana nilai-nilai lokal dipadukan dengan tren global untuk menarik wisatawan.
Perjalanan Awal Lembur Katumbiri
Dulu, wilayah ini merupakan kawasan padat penduduk dengan berbagai tantangan sosial, namun dengan datangnya para mahasisiwa UPI, ITB, dan UNPAR mereka membantu untuk menghidupkan kampung ini salah satunya dengan cara mewarnai semua rumah menjadi warna-warni. Tetapi karena terbatasnya ekonomi hanya bisa dicat sebagian. Pihak Sanlex tertarik dengan project kampung ini dan memberikan kampung ini dana untuk meyelesaikan project dan terbentuklah Kampung Pelangi. Sayangnya cat yang digunakan tidak bertahan lama. Lihatnya Kampung Pelangi ini membuat Wali Kota Bandung Muhammad Farhan tertarik dan mendanai kampung untuk mewarnai kembali dan pekerja, dan wali kota mengganti nama Kampung Pelangi dengan menggunakan bahasa Sunda menjadi Lembur Katumbiri dan diresmikan menjadi tempat wisata pada tanggal 6 Mei 2025.
Globalisasi dan Warna-Warni Budaya LokalÂ
Lembur Katumbiri menunjukkan bahwa di tengah derasnya arus globalisasi, budaya lokal tetap bisa terlihat. Lewat media sosial dan tangkapan foto kampung ini berbagi cerita, warna, dan kehidupan sehari-hari yang menyentuh kepada dunia. Bukan hanya dikenal, tapi juga dihargai. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa globalisasi dapat memperkaya kreativitas dan memperluas apresiasi budaya, Lembur Katumbiri adalah contoh nyata.
Tempat wisata yang baru dan unik ini banyak wisatawan berdatangan untuk mengambil foto dari keindahan Lembur Katumbiri. Setiap sudut katumbiri menyuguhkan komposisi visual yang kaya akan warna dan makna, tempat spot foto yang sering digunakan wisatawan adalah dekat jembatan karena sudut rendah sangat bagus untuk membuat objek tampak lebih besar, lebih dekat, lebih tinggi, dan lebih lebar. Bukan hanya keindahan foto dari bangunan yang penuh warna, kita juga dapat menangkap gesture warga yang ramah, anak-anak bermain dilorong warna-warni, hingga warga yang sedang meramaikan suasana.
Fotografi dengan Media Sosial
Warga Lembur Katumbiri menyadari kekuatan fotografi sebagai medium promosi dan dokumentasi. Banyak anak muda setempat yang kini aktif memotret aktivitas warga, keindahan kampung, serta budaya lokal. Foto-foto tersebut diungga ke media sosial dan menjadi bagian dari strategi branding kampung.