Untuk menuju bukit ini, jarak yang harus ditempuh dari Kota Yogyakarta adalah sekitar 28 km. Wisata Bukit Turgo juga cukup dekat dengan Kaliurang karena hanya berjarak 6 km saja.
Rute yang bisa kamu lalui adalah mengarahkan kendaraan ke Jalan Pajeksan menuju ke arah Jogonegaran, sampai di Jalan Gandekan belok kiri. Setelah berjalan 400 meter belok kiri lagi ke Jalan Jlagran Lor. Kemudian belok kanan ke Jalan Tentara Pelajar dan berjalan melalui bundaran ke Jalan Magelang. Â Setelah sampai Bundaran kedua, ambil arah ke Jalan Magelang-Yogyakarya. Lalu lurus terus dan belok kanan di Jalan Turi. Setelah sampai di Melati Laundry belok kiri ke Jalan Turgo, dan Hutan Gunung Merapi atau jalan masuk menuju Bukit Turgo ada di sebelah kiri.
Pada saat disana, saya meliput beberapa warga yang ada disana. Biasanya pada Selasa dan Jumat Kliwon, mereka ramai ke makam tersebut. Meski harus mendaki ribuan anak tangga, ziarah tetap dilakukan oleh para warga.
"Mereka datang berdoa di makam Syekh Jumadil Qubro di puncak bukit. Biasanya naik bis atau mobil ramai-ramai ke sini. Banyakan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Justru warga di sini kurang".
"Kami juga tidak tahu pasti, karena makam Syekh Jumadil Kubro ada di mana-mana. Dugaan saya, itu adalah Maqom atau Petilasan, meski ada yang bilang itu makam juga. Kalau makam itu pasti ada jenazahnya, maka itu hanya dugaan bahwa kisah orang-orang zaman dahulu mungkin saja pernah direnungkan di sana,"
Tak begitu banyak fasilitas yang tersedia di sana, sebelum naik ke atas ada beberapa pondok/penginapan warga di sekitar desa yang dapat menjadi alternatif tempat bermalam. Ada tempat parkir, toilet, mushola juga kedai makanan yang dikelola warga. Menariknya banyak yang menjual teh dan kopi produksi dari Desa Turgo ini. Wisatawan juga dapat mencicipinya langsung di warung atau kedai yang dibuka warga.
Kopi dan teh juga banyak dikemas sehingga praktis untuk dibawa pulang. Selain keduanya ada salak pondoh yang menjadi oleh-oleh khas desa di Lereng Merapi ini. Salak ini terkenal berukuran kecil tetapi punya rasa manis, harganya cukup terjangkau, sehingga sangat cocok dijadikan oleh-oleh selepas mendaki Bukit Turgo.
Meski jalan menuju puncak Bukit Turgo sudah berupa semen, tapi kamu harus tetap berhati-hati saat berjalan menyusurinya apalagi setelah turun hujan. Lebih baik bila berkunjung ke sini saat cuaca cerah dan ketika musim panas.
Makam tersebut sudah dipugar baik. Jalan menuju makam juga sudah sangat baik karena dibuat anak tangga dari kaki bukit ke puncak. Untuk mencapainya, butuh waktu 45 menit hingga satu jam pendakian.
Jangan lupa membawa minuman dan snack ringan dalam tas agar bisa dinikmati saat perjalanan. Bawa kantong plastik lebih agar sampah bisa dibawa pulang dan tidak berserakan mengotori tempat wisata. Beristirahatlah ketika badan merasa lelah saat menyusuri tangga atau track menuju Bukit Turgo.