Ini kehendak Tuhan, pikirku dalam hati
Ya, begitulah ...
Terbitlah terang setelah gelap memelukku dalam kelamnya
Ada kalanya rerimbunan menghalangi cahaya
Namun pada akhirnya ia akan menyapa
Tanpa diminta ataupun dipaksa
Ia datang seperti kicauan burung di pagi hari
Begitu polos dan jujur
Tak ada yang disembunyikan dalam kebimbangan
Seperti air dari hulu ke hilir
Matahari dari timur ke barat
Dan anggur yang jatuh ke bawah
Tanpa polesan dan ketakutan
Tanpa sungkan dan gelisah
Ia datang sembari tersenyum
Menghangatkan tubuh yang sedang menggigil
Maka tak salah jika aku selalu memeluk erat dirinya
Karena ia adalah penolong
Penolongku dari gelapnya penipuan
Manisnya kata dan harapan
Juga dusta yang dipolesi madu kematian
Ini kehendak Tuhan, pekikku dalam hati
Ya, terimalah ...
Terbitlah terang setelah gelap membekapku dalam hitamnya
nb : this poem sponsored by 'penolong' ... :D