Mohon tunggu...
HAFIZH IDRI PURBAJATI
HAFIZH IDRI PURBAJATI Mohon Tunggu... Bekerja dalam senyap

Alumnus Magister Humaniora UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta dan pernah menempuh Magister Ilmu Sejarah di UGM (2010-2015)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Santet di Zaman Modern

17 September 2017   06:00 Diperbarui: 17 September 2017   07:58 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama sekali rasanya tak mendengar informasi dunia hitam yang satu ini. Dahulu sekali sejak kecil hingga usia remaja sering mendengar orang, baik itu didesa sendiri atau desa tetangga yang diguna-gunai atau semacamnya.

Namun setelah saudara dekat kami mengalami sendiri "sakit" ini barulah saya menyadari kalau "ilmu" ini masih ada hingga sekarang. Ya dizaman yg katanya "modern" dg segala kecanggihan teknologinya. Dimana jarak antar manusia sudah diperdekat dan dipersingkat.

Orang yang kena kiriman ilmu hitam atau lazim disebut dg "Santet" biasanya akan merasakan sakit yang luar biasa pada anggota tubuhnya, sakit itu berpindah-pindah mulai dari bagian tubuh depan, belakang, kepala hingga kaki.

Rasa sakit ini kalau dirasakan mirip seperti ditusuk jarum atau tersayat pisau namun tak mengeluarkan darah. Boleh percaya atau tidak, tapi seperti inilah adanya yang dirasakan saudara terdekat kami ini.

Ikhtiar medis sudah dilakukan ke dokter umum dan dua dokter spesiali penyakit dalam, tapi hasilnya nihil tidak ditemukan satupun penyakitnya.

Akhirnya dilakukan ikhtiar ke "Dokter" Non Medis yang hasilnya sama dg dugaan awal kalau dalam tubuh saudara kami ini bersarang satu jin yang tugasnya memberikan rasa sakit pada tubuh.

Bagi saya pribadi terkadang ini menjadi pertaruhan antara fakta rasional dan hal-hal irrasional. Tapi kalau sudah menyaksikan langsung serta terjadi pada saudara dekat sendiri rasanya susah untuk tidak percaya, kalau ilmu Santet masih ada dan eksis di zaman modern ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun