Mohon tunggu...
Hafi Sanjaya
Hafi Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 33 UNEJ Back to Village Pemberdayaan Usaha Madu

8 September 2021   00:04 Diperbarui: 8 September 2021   05:45 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini saya laksanakan di kampung halaman saya yaitu Dusun Wadung, Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Desa Parang merupakan daerah paling luas di kecamatan Parang. 

Kecamatan Parang  terdiri 13 dusun yaitu Bungkuk, Joketro, Krajan, Mategal, Ngaglik, Nglopang, Ngunut, Parang, Pragak, Sayutan, Sundul, Tamanarum, Trosono. 

Penduduknya sebagian besar adalah petani dan merupakan petani aktif, sebagian besar pertanian padi dan jagung selain itu juga menanam, kacang panjang, cabe merah, kubis, kol dan lain-lain.

Adanya Pandemi virus Covid-19 sejak bulan maret lalu tentu saja berdampak besar bagi seluruh kalangan masyarakat, berbagai sektor merasakan dampak negati dari pandemi ini seperti Pendidikan, Ekonomi, Transportasi dan lain sebagainya. 

Kami sebagai mahasiswa Universitas Jember juga mersakan dampak dari pandemi covid- 19 sehingga dalam pelaksanaan KKN kali ini program KKN sedikit berbeda dari sebelumnya. 

Universitas Jember membuat kebijakan mahasiswa untuk melaksanakan KKN di desa masing-masing atau di desa terdekat mahasiswa bertempat. Dilakukan dengan mengabdi dan berkontribusi dalam mengatasi masalah dilingkungan desanya masing-masing dan dilaksanakan secara mandiri sebagai wujud pelaksanaan social distancing dan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19.

Pada masa Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian masyarakat di Indonesia, tak terkecuali pada Dusun Wadung, Desa Parang, Kecamatan Parang. 

Meskipun hanya sedikit namun resiko penularan virus sangat besar karena kebanyakan masyarakat desa suka berkumpul dan masih awam mengenai virus Covid-19. 

Kemudian kesadaran tentang berperilaku hidup bersih dan sehat masih kurang, di sisi lain dampak social distancing juga menyebabkan banyak masyarakat yang kesulitan untuk memperoleh penghasilan. 

Karena dua faktor tersebut saya terpikir untuk mengembangkan UMKM di desa untuk menjadi lebih inovatif dan tangguh dalam kewirausahaan di masa Pandemi Covid-19. 

Di desa Wadung terdapat banyak UMKM sehingga dapat diidentifikasi permasalahan yang berpotensi untuk bisa dikembangkan dan mendapatkan solusi dari permasalahan perekonomian di masa Pandemi. UMKM yang saya pilih adalah usaha madu alami dari masyarakat dusun Wadung bernama Bapak Abdul Salam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun