Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kerinci dan Sejarah Pembentukan Provinsi Jambi: Refleksi 66 Tahun Provinsi Jambi

7 Januari 2023   14:19 Diperbarui: 11 Januari 2023   18:45 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kongres Rakyat Jambi tahun 1955 (Sumber: Jumardi Putra)

Ada sebuah narasi menarik yang berkembang di kalangan orang Kerinci, bahkan juga ditulis di dalam sumber-sumber internet yang intinya begini:

"Bahwa Kerinci dimasukkan ke dalam Provinsi Jambi lantaran di saat pembentukan Provinsi Jambi, populasi Jambi masih kurang, sehingga Kerinci yang saat itu bagian dari Sumatera Barat dibujuk untuk masuk ke Jambi guna terbentuknya provinsi baru tersebut."

Narasi tersebut menggambarkan bahwa wilayah Kerinci hanya dibutuhkan karena kurangnya syarat untuk mendirikan provinsi baru, tak kurang dan tak lebih.

Dengan kata lain, Kerinci bukan bagian penting dalam pendirian provinsi baru yang didirikan pada 06 Januari tahun 1958 ini, hanya dibutuhkan karena menutupi kekurangan syarat saja. Narasi ini sebenarnya tidaklah benar dan sangat diragukan kevalidannya.

Di dalam bukunya, Usman Meng melampirkan hasil keputusan kongres Rakyat Jambi pada tahun 1955 disebutkan bahwa semangat pendirian provinsi Jambi bukan sekadar untuk pemekaran wilayah administratif baru.

Akan tetapi, dilandasi semangat kesatuan sejarah dan kebudayaan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Wilayah provinsi Jambi yang akan didirikan ini didasarkan pada bekas wilayah Kesultanan Jambi yang dianeksesi oleh Kolonial Belanda pada tahun 1904.

Sebagai mana sumber naskah kuno disebutkan istilah Sembilan Lurah/laras- Puncak Jambi" (kini menjadi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah) sebagai wilayah yang diklaim menjadi kekuasaan Kesultanan Jambi.

Adapun yang dimaksud sembilan lurah adalah wilayah yang dilalui sembilan sungai besar yaitu Batanghari, Batangtembesi, Batangbungo, Batangtebo, Limun-Batangasai, Batangmerangin, Batangtabir, Batang Pelepat-Senamat, dan Batang Jujuhan.

Sementara itu yang dimaksud puncak Jambi adalah wilayah Kerinci Rendah dan Kerinci Tinggi.

Dengan demikian, bila alasan historis berdirinya Provinsi Jambi adalah wilayah bekas Kesultanan Jambi maka Kerinci adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi bagian penting dalam pendirian provinsi baru. Bahkan, Sati Depati Anom - Eks Kepala Mendapo Keliling Danau) pada Kongres Pemuda Jambi tahun 1954 di Bangko (sebelum Kongres tahun 1955) pernah menyatakan bahwa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun