Mohon tunggu...
Hafidz P
Hafidz P Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Komunikasi Internasional di Masa Perang Dingin

25 September 2018   22:07 Diperbarui: 25 September 2018   22:37 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perang dingin terjadi setelah Perang Dunia 2 selesai. Perang ini terjadi pada tahun 1945 sampai 1991, dan negara yang mempelopori  perang ini adalah Negara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Perang ini tidak menggunakan kekuatan militer sebagai kekuatan utamanya, melainkan ideologi lah yang menjadi kekuatan utama pada perang ini. Komunikasi sangat berperan penting pada perang ini. Kebanyakan komunikasi digunakan sebagai alat propaganda.

Propaganda pada Perang Dingin

Pada awal perang dingin, pemerintah Inggris membuat pertahanan yang dibuat oleh masyarakat dengan tujuan untuk melindungi negaranya dari serangan musuh. Propaganda ini telah berhasil mempengaruhi banyak orang untuk berpartisipasi dalam perang. Pada saat perang dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet juga ikut menggunakan propaganda. Ketika Red Scare (ketakutan merah) sedang "trending", pemerintah Amerika menggambarkan peristiwa tersebut dengan membuat film, komik, buku, hingga menjadi pembelajaran di sekolah-sekolah. Isinya itu tentang menentang paham komunis.

Propaganda memliki dampak negatif, namun dampak negative tersebut tidak dihiraukan oleh si pembuat propaganda ini karena mereka hanya ingin menang perang. Amerika dan Soviet membuat propaganda untuk menanamkan rasa benci kepada musuh ke dalam diri masyarakatnya, sehingga masyarakatnya dengan penuh akan mendukung pemerintahnya masing-masing. Hal ini lah yang membuat perang semakin parah.

Kedua Negara tersebut menggunakan media yang berbeda untuk menyampaikan propaganda mereka. Soviet mengunakan kekuatan militer untuk membuat kagum para penduduknya, sedangkan Amerika bergantug pada industri film dan media. Sebab inilah banyak orang polos terjebak di dalam konflik dan kehidupan yang menderita sebagai konsekuensinya.

Media elektronik yang digunakan kala itu ialah televisi hitam putih. Penggunaan televise pada waktu itu seperti membuka lembaran baru pada saat perang dingin berlangsung. Itu digunakan untuk memberi tahu bahwa Soviet berada di pihak yang salah. Kemudian muncul ide bahwa orang putih Amerika merupakan ras yang superior sehingga dapat mengalahkan Soviet dengan mudahnya. Media lainnya yaitu radio, juga tidak luput menjadi sejata utama Amerika pada saat menyampaikan propagandanya. Itu dikarenakan pada saat itu tidak semua orang dapat membeli televisi.

Orang juga bisa terpapar dengan propaganda melalui sastra. Beberapa novel fiksi, novel paperback, dan komik digunakan untuk menyebarkan ideologi anti-Soviet atau komunisme. Mereka tersedia karena biaya rendah. Novel-novel ini menggambarkan aksi heroik para koboi dalam misi penyelamatan mereka. Di sisi lain, buku-buku non-fiksi juga sangat bias negatif menggambarkan ancaman yang ditimbulkan oleh komunisme. Komik-komik yang berfokus terutama pada generasi muda bertujuan untuk menanamkan kebencian bagi komunis. Komunis juga tidak diizinkan untuk mengekspresikan ide mereka dengan bebas; mereka dicegah dari mengajar di perguruan tinggi dan di tingkat menengah. Akibatnya banyak orang kehilangan pekerjaan karena sikap seperti itu.

 Melihat pergerakan Amerika, Soviet pun tidak mau kalah. Mereka juga memiliki radio, sastra, dan film sebagai alat propagandanya. Bentuk propaganda mereka melibatkan demonstrasi kekuatan militer dengan terus-menerus mengadakan pawai militer. Ini digunakan untuk mengingatkan masyarakat bahwa tentara mereka adalah yang paling tak terkalahkan. Stalin menyebarkan propaganda melawan Amerika melalui radio, dan selalu bersikeras bahwa komunis harus menjunjung tinggi kebersamaan mereka. Orang Amerika digambarkan sebagai rasis, seksis, berbahaya dan acuh tak acuh terhadap orang lain. Dalam perspektif Stalin, orang Amerika tidak tahu apa-apa, dan Amerika menghadapi kekalahan yang mungkin. Berbeda dengan metode Amerika, metode propaganda Stalin lebih bersifat langsung. Propaganda mereka juga sama-sama sukses.

Komunikasi berperan sangat baik selama perang dingin berlangsung. Media komunikasi seperti televisi, dan radio digunakan kedua belah pihak untuk masyarakat dunia agar mau memberikan support kepada negara yang mereka bela untuk melawan musuhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun