Mohon tunggu...
Hafid Hidayat
Hafid Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa AKRB Yogyakarta

Mahasiswa aktif AKRB Yogyakarta yang menyukai dunia audio visual

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Roti Bakar Gajah Mada Street

1 Februari 2023   01:20 Diperbarui: 1 Februari 2023   01:33 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret penjual roti bakar di jalan Gajah Mada, Pakualaman, Kota Yogyakarta. Dokpri

 Roti bakar atau roti tawar yang dibakar ini bisa menjadi jajanan malam yang mengenyangkan, biasanya dijual di pinggir jalan dengan gerobak dan dibuat dengan cara dibakar. Sebelum dibakar, roti ini diolesi mentega terlebih dahulu kemudian di bagian tengah roti ini diberi selai sesuai keinginan pembeli. Nah jika kalian sedang berada di Pakualaman Yogyakarta, tepatnya di jalan Gajah Mada terdapat penjual roti bakar yang rasanya tidak diragukan lagi dan wajib kalian coba.

 Penjual yang akrab disapa pak Wasdi itu sudah berjualan di pinggir jalan Gajah Mada selama 17 tahun lamanya atau sejak tahun 2005, beliau sekarang sudah berumur 48 tahun dan merupakan warga asli Gunung Kidul, Yogyakarta. Setiap harinya, pak Wasdi berjualan roti bakar hanya waktu malam hari saja mulai dari setelah maghrib sampai malam hari atau sekiranya pukul 11.00 WIB. Harga roti bakarnya mulai dari Rp.12.000 saja dan bisa memilih toping selai sendiri, selainya beraneka ragam mulai dari strawberry, coklat hingga blueberry disesuaikan dengan selera pembeli mau rasa apa.

 Kata pak Wasdi waktu yang paling banyak pembelinya adalah sebelum jam 9 malam, setelah jam 9 malam itu kadang sepi dan ramai pembeli, tidak menentu, "jam 9 itu kalo biasanya ramai pembeli, tetapi setelah itu yaa kadang sepi kadang ya ramai nggak menentu, karena jualan itu ya nggak mesti" ujar pak Wasdi sewaktu ditanyai tentang kapan waktu yang biasanya ramai pembeli itu datang.

  Saat berjualan  dalam satu hari itu biasanya pak Wasdi bisa menjual minimal 20 potong roti yang berharga 12 ribuan, kalau dirupiahkan 20 potong roti itu sekitar Rp.240.000. Pendapatan tersebut masih pendapatan kotor, belum dihitung untung setiap roti yang terjual. Jadi kalo penjualannya stabil, pak Wasdi setiap bulannya bisa membawa pulang uang sekitar Rp.7.200.000 dari jual roti bakar tersebut.

 Biasanya pak Wasdi sampai di tempat jualan sekitar pukul setengah enam sore, sesampainya disana pak Wasdi menyiapkan peralatan yang digunakan untuk berjualan roti, seperti menempatkan gerobaknya, menyiapkan kursi untuk pembeli yang sedang menunggu roti, menyiapkan penerangan berupa lampu dan yang paling penting adalah menyiapkan roti beserta selai dan menteganya serta alat untuk membakar roti tersebut. Mungkin setelah maghrib pak Wasdi baru selesai menyiapkan dagangannya itu.

 Jika kita lihat sepanjang jalan tempat pak Wasdi berjualan yakni di jalan Gajah Mada, Pakualaman, Yogyakarta, hanya beliaulah satu-satunya yang berjualan roti bakar. Karena di sepanjang jalan itu kebanyakan banyak yang berjualan nasi beserta lauk pauk dan minimarket, hal itu membuat pak Wasdi tidak mempunyai "saingan" dalam berjualan roti bakar. Namun walaupun tidak ada yang menyamai ia berjualan roti bakar, bukan berarti roti dagangannya selalu jadi incaran para pembeli karena minat pembeli itu tidak menentu ingin beli apa.

 Pak Wasdi berjualan roti bakar ini hanya sendirian tidak ditemani siapapun, dan ketika membelinya tidak usah khawatir tentang kehigienisan saat membeli roti bakar itu karena alat yang digunakan untuk membakar rotinya bersih serta bapak yang berjualan yaitu pak Wasdi juga menggunakan masker saat berjualan. Dan saat sudah selesai membuat roti bakarnya, pak Wasdi mengemasnya menggunakan kertas minyak serta kantong kresek yang dijamin aman tidak akan mudah rusak saat dibawa pulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun