Mohon tunggu...
Hafidatus Sadiyah
Hafidatus Sadiyah Mohon Tunggu... Guru - Panggil saja dihe

Mahasiswi UIN Malang Pendidikan Bahasa Arab 2019

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Menuju Pemikiran Filsafat"

9 Februari 2020   08:26 Diperbarui: 9 Februari 2020   08:36 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Alquran sangat menganjurkan untuk berpola hidup intelektual serta menggunakan bentuk-bentuk  rasionalitas tertentu.  Meskipun filsafat islam terpengaruh dari pemikiran Yunani, bukan berarto filsafat dalam Islam adalah pengulangan pemikiran filsafat sebelumnya. Hal ini dikarenakan filsafat dalam Islam berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah, dan terdapat masalah-masalah khas yang merupakan karya asli dari para filsuf Islam.setelah kita mengupas apa itu filsafat, maka berikut kita membahas menganai ciri-ciri berpikir filsafati.

Untuk memudahkan pemahaman, maka digunakan ilustrasi berupa pohon filsafat. Yakni yang terdiri dari akar, batang, cabang, daun,dan buah. Akar digunakan sebagai sebuah ilustrasi tentang hal yang paling mendasar atau tolok ukur orang berfilsafat. Sedangkan batang sebagai sebuah ilustrasi untuk menjelaskan tentang pokok bahasan utama yang didalamnya melahirkan sub baba tau cabang-cabang pohon,dan dari cabang-cabang itulah terdapat ranting yang mengambarkan sub-sub pembahasan.

Sedangkan buah sebagai hasil dari berfilsafat yakni kebenaran dan manfaat praktisinya. Akar juga mengantarkan manusia untuk berfilsafat. Yang mengantarkan manusia untuk  berfilsafat yakni ketakjuban, ketidakpuasan,hasrat bertanya, dan keraguan. Setelah terdorong oleh empat hal tersebut maka tidak akan memperoleh hasil jika tidak ditindaklanjuti.

Maka diperlukan cabang dan batang. Cabang menunjukkan sebuah symbol bahwa dalam proses berpikir tentu ada hal yang menjadi inti pembahasan yang disimbolkan dengan ranting. Setalah menemukan inti yang ingin dikupas, nakan dihasilkan sebuah inti atau ilustrasinya adalah buah. Buah inilah yang dinanti-nantikan kehadirannya karena terdapat manfaat didalamnya. Setelah kita mengetahui pohon filsafat, maka bagian ini secara khusus membahas cabang-cabang filsafat yang terdiri dari Metafisika, Epistemologi, dan Aksiologi.

Metafisika berasal dari Bahasa Yunani yakni ta meta ta physika (sesudah fisika),istilah ini merupakan nudul yang diberikan Andronikos terhadap empat belas karya aristoteles yang ditempatkan sesudah fisika. Sedangkan menurut seorang ahli, yakni Dardiri, pengertian metafisika dapat dipahami dalm bebarapa pengertian yakni usaha untuk memperoleh penjelasan yang benar tentang kenyataan. Fungsi dari metafika yakni untuk memahami hakikat relitas, sebagai dasar pengetahuan. Metafisika terbagi menjadi dua yakni metadisika umum dan khusus. Selanjutnya ialah epistemogi.

Yakni kata, pikiran, percakapan tentang pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Epistemogi juga dikenal dengan beberapa nama yakni kriteologi, ktitika pengetahuan, gnoseologia, dan logika material..fungsi dari mempelajari epistemologi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-sehari telah menggunakan epistemologi dalam arti yang seluas-luasnya.

Fungsi yang pertama sebagai landasan bagi tindakan manusia dalam kehidupan sehari-sehari. Kedua sebagai dasar bagi pengembangan kerifan dalam berpengetahuan. Hal ini karena epistemologi merupakan investigasi tentang sumber, struktur, dan metode pengetahuan. Epistemologi mendorong manusia untuk memiliki wawasan yang majemuk dan oleh karenanya diharapkan akan melakukan pengembangan akan kearifan masyarakat dalam berpengetahuan. Ketiga, sebagai penghubung untuk mengetahui variasi kebenaran pengetahuan. Karena pengetahuan itu beragam, tentu validitas kebenarannya juga bersifat plural.

Epistimologi juga membahas beberapa persoalan penting seperti objek pengetahuan manusia,klasifikasi pengetahuan, hingga ukuran kadar pengetahuan manusia. Objek pengetahuan terbagi atas objek yang empiris, ideal, dan transenden. Sedangkan sumber pengetahuan manusia ada emat yakni pengalaman inderawi, rasio, hati, dan kabar shadiq atau wahyu.

Pembagian pengetahuan  dibedakan dalam banyak pendekatan. Yang pertama dari cara memperolehnya ada pengetahuan yang hudluri dan dari kepentingannya ada dominatif,deskriptif, dan emansipatoris. Terkait dengan kadar ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi mutlak, nisbi, dan relative. Hakikatnya "derajat" pengetahuan yang didapat manusia hanya pada dua level yakni nisbi dan relatif.

Selanjutnya yakni Aksiologi. Aksiologi berasal dari bahsa Yunani yakni Axios dan logos. Axios memiliki arti nilai dan  logos  memiliki arti ilmu, penalaran, atau teori. Secara bahasa dapat dipahami bahwa sebagai teori tentang nilai atau rasionalitas nilai. Secara istilah, aksiologi dipahami sebagai cabang filsafat yang membahas persoalan nilai..tidak lain, aksiologi adalah the theory of values. Aksiologi membahas tentang mengapa sesuatu itu dikatakan baik/buruk dan indah/tidak indah(jelek/buruk).

Nilai pada hakikatnya adalah sebuah kualitas. Dan kualitas dibedakan menjadi tiga. Yang pertama kulaitas primer, kenudian sekunder, dan yang terakhir ialah tersier. Selain nilai, yang tidak dapat dipisahkan yakni etika dan estetika. Etika berarti kelakuan atau tingkah laku yang baik. Sedangkan estetika berarti pencerapan inderawi. Estetika dalam cabang filsafat mempersoalkan masalah seni. Pembahasan keduanya sangat luas, pembahasan keduanya berdiri sendiri-sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun