Mohon tunggu...
Hady Septian
Hady Septian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kenapa harus iri dengan sesuatu yang sebenarnya kita pun bisa untuk menggapainya ?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hay...yang ke 1.000

4 Januari 2014   03:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin terlalu Mainstream untuk mengawali perkenalan ini dengan awalan "Hay.. Kenalin , gw hady. Loe cappah ? . Atau mungkin juga terlalu kuno untuk mengawali perjumpaan kita dengan pertanyaan aneh semacam "punya obeng gak ? Gak punya ? Kalo nomer hp punya , dong .

Gw cukup mual dengan lontaran lontaran kata "Hay" yang keluar dari mulut gw sendiri . Terlebih kata itu gw muntahkan ke seseorang yang belum pernah gw kenal baik di dunia nyata maupun dimedia sosial manapun . Karena ? yaa.. karena hanya kenihilan lah yg gw dapet #miris . Mungkin sudah 999 kali kata itu terucap .

Tapi.. Lama kelamaan gw pun sadar  bahwa kata kata di perjumpaan pertama gak harus norak , udik , kampungan semacam kata "Hay" .

Tapi.. (Lagi) sayangnya sekarang gw lagi gak sadar . Bodo amat dibilang norak , udik , ataupun kampungan . Gw  hanya mw menggenapkan kata yang udah gw ucapkan 999 kali menjadi 1.000 kali .

Mudah mudahan di kata yang ke 1.000 ini gak kenihilan (Lagi) yg gw dapet tapi juga balasan berupa kalimat "Hay juga" dari siapapun . Bodo amat kalo sekalipun keadannya sedang tidak sadarkan diri juga kaya gw .

Akhir kata "HAY.. Gw Hady .Loe cappah ?

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun