Mohon tunggu...
Hadyan Nandana
Hadyan Nandana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tersembunyi. Tidak suka terang-terangan

Pelajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lepasnya Afrika sebagai Jajahan Portugal

18 Oktober 2021   10:43 Diperbarui: 18 Oktober 2021   10:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Perjalanan sejarah kekuasaan Portugal telah berdiri megah sejak era penjelajahan di tahun 1419. Perkembangan dan penemuan tekonologi navigasi menjadi tolok ukur awal dalam masa kejayaan penjelajah Portugal dilaut. Kebesaran kekuasaan tersebut dapat dikatakan bermula melalui jalur perniagaan yang telah disibak oleh beberapa tokoh penjelajah seperti, Bartolomeu Dias dan Vasco da Gama dalam penjelajahan lautnya. Hal ini terbukti melalui keberhasilan Bartolmeu Dias ketika mengarungi Tanjung Harapan.

     Keberhasilan itu berperan dalam gerbang pembentukan kolonialisasi di Afrika, seperti di Bagian Afrika Timur dan Afrika Barat. Selain itu, jalur penjelajahan juga mampu menyibak wilayah Amerika dan Asia yang menjadi cikal bakal dalam terbentuknya koloni di India, Timor Leste, Melaka dan Brazil. Sehingga melalui proses kolonialisasi itu disebut sebagai imperium Portugal.

     Masa kejayaan yang terbangun hingga menjadi imperium menjumpai masa keruntuhan akibat adanya kudeta militer. Terjadinya penggulingan presiden republik pertama itu dikenang sebagai peristiwa revolusi bunga. Tampuk kekuasaan Caetano sebagai presiden yang dikenal memiliki gaya kepimpinan diktator, runtuh setelah gerakan demontrasi yang mencuat kian memojokan posisinya. Terdapat pemandangan menarik dalam gejolak revolusi tersebut. Pemandangan tersebut menyajikan bahwasanya rakyat melebur kedalam barisan pihak militer pada saat gerakan sosial berupa kudeta. Bahkan, momentum peletakan bunga cravos (anyelir) di bagian depan mocong senjata, menjadikan gerakan kudeta ini dianggap sebagai revolusi yang damai.

     Pada masa sebelum revolusi, kedudukan Afrika Barat sebagai koloni dalam masa tanggung. Artinya masih diambang kemerdekaan. Namun gerakan-gerakan politik, baik secara terang-terangan maunpun diam-diam tengah berlangsung. Pergerakan terang-terangan itu terlihat melaui beberapa peperangan militer antara kedua belah pihak militer. Akan tetapi Angola kerapkali menjumpai kekelahan dan kerap tunduk pada penakhlukan Portugal.

     Kemerdekaan di deklarasikan pada November 1975. Pergerakan politik menjadi titik pencerahan terhadap terwujudnya cita-cita kemerdekaan. Partai nasional yang terdiri dari Movimento Popular de Libertação de Angola (MPLA), Frente Nacional de Libertação de Angola (FNLA), União Nacional para a Independência Total de Angola (UNITA) melalukan perumusan kemerdekaan. 

Jika peperangan merupakan gerakan taktis secara fisik maka pergerakan partai politik ini merupakan gerakan pemikiran sebagiamana landasan fundamental ideologi untuk mewujudkan kemerdekaan. Hampir mirip dengan Angola, Mozambik sebagai koloni di bagian Afrika Timur mencapai kemerdekaan melalui perang yang dimenangkan oleh Mozambik. Selain itu peristiwa revolusi bunga yang ada di Lisbon menjadi penghubung terhadap dekolonisasi yang adi di Mozambik. Pada akhirnya kemerdekaan resmi diaraih pada 25 Juni 1975.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun