Di tengah ketidakpastian ekonomi global, para investor selalu mencari instrumen yang aman untuk melindungi aset mereka dari inflasi dan gejolak pasar. Dua aset yang sering dibandingkan dalam kategori "safe haven" adalah emas dan Bitcoin. Keduanya memiliki karakteristik yang unik, tetapi mana yang lebih stabil dan layak menjadi pilihan utama?
Karakteristik Emas sebagai Safe Haven
Emas telah lama dianggap sebagai aset safe haven karena beberapa alasan utama:
-
Sejarah yang Panjang: Emas telah digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai selama ribuan tahun.
Keterbatasan Pasokan: Produksi emas terbatas dan tidak bisa dibuat begitu saja, menjadikannya langka dan bernilai tinggi.
Tidak Terpengaruh oleh Kejatuhan Sistem Keuangan: Berbeda dengan uang fiat yang bergantung pada kebijakan bank sentral, emas tetap bernilai meskipun terjadi krisis ekonomi.
Stabilitas Harga: Walaupun harga emas berfluktuasi, dalam jangka panjang, tren nilainya cenderung naik dan mengalahkan inflasi.
Namun, emas juga memiliki beberapa kekurangan:
-
Tidak Fleksibel: Emas sulit untuk dibawa dan diperdagangkan dalam jumlah besar.
Tidak Memberikan Keuntungan Pasif: Tidak seperti saham atau obligasi, emas tidak memberikan dividen atau bunga.