Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Fikri/Bagas, Ganda Putra "Newbie" yang Jadi Kejutan Terbesar di All England 2022

19 Maret 2022   12:38 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:47 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana, newbie yang mampu lolos ke semifinal All England/Foto: Instagram Badminton.Ina


Pasangan ganda putra Indonesia yang masih berusia muda, Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana, membuat kejutan hebat di All England 2022.

Datang sebagai newbie karena baru kali ini main di turnamen bulutangkis tertua di dunia ini, Fikri (22 tahun) dan Bagas (23), malah membuat kejutan besar. Mereka mampu lolos ke semifinal.

Ketika dua ganda putra top asal Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan lolos ke semifinal, itu bukan kabar kejutan.

Lha wong dua pasangan ini memang levelnya sudah superstar bulutangkis dunia. Mereka juga sudah pernah jadi juara All England.

Namun, pencapaian Fikri dan Bagas lain cerita. Mereka adalah fenomena baru. Apalagi bila menengok perjalanan mereka dari babak awal hingga mencapai semifinal.

Fikri dan Bagas tampil luar biasa saat menyingkirkan unggulan 3 asal Jepang

Tadi malam, Fikri, anak muda asal Bandung, Jawa Barat dan Bagas, pemuda kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini memperlihatkan bagaimana seharusnya pemain muda Indonesia tampil di pertandingan internasional, terlebih sekelas All England.

Menghadapi ganda Jepang, Takuro Hoki dan Kobayashi yang menjadi unggulan 3, Fikri dan Bagas tidak minder. Malah, mereka tampil percaya diri. Bermain menyerang. Berani adu drive dan melepas smash-smash yang berulang kali menjadi poin.

Di game pertama, Fikri dan Bagas memang takluk 16-21. Namun, di game kedua, mereka membalas dengan skor sama 21-16 dan memaksa pertandingan berlanjut ke game ketiga. Rubber game.

Di game penentuan inilah, mental mereka menghadapi pemain kelas dunia, benar-benar diuji. Utamanya ketika lawan sedang mendominasi permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun