Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hadapi Atalanta di Liga Champions, MU "Digoda"' Mainkan Ronaldo-Cavani

2 November 2021   08:21 Diperbarui: 2 November 2021   18:13 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani, dua pemain kaya pengalaman yang dinantikan untuk tampil bersama lagi kala Manchester United jumpa Atalanta di Liga Champions (2/11).| Sumber: GLYN KIRK/AFP via Tribunnews.com

Perubahan mungkin tidak selalu memberikan hasil bagus.

Namun, bila cara lama terbukti berkali-kali gagal, tidak ada salahnya mencoba perubahan. Siapa tahu, perubahan itu hasilnya baik dan bisa menjadi cara baru.

Pilihan melanjutkan perubahan atau kembali ke cara lama itu yang menarik ditunggu, saat tim Inggris, Manchester United menghadapi tim Italia, Atalanta, di matchday IV Liga Champions, Selasa (2/11) malam.

Akhir pekan kemarin, Manchester United (MU) merasakan kemenangan meyakinkan, 3-0 atas Tottenham Hotspur di Liga Inggris usai mencoba perubahan setelah cara lama berulang kali gagal.

Mungkin karena terdesak, pelatih Manchester United yang terancam dipecat, Ole Gunnar Solskjaer, akhirnya berani melakukan perubahan. Dia melanggar kebiasaannya sendiri.

Ole mencoba memasang tiga bek, mendorong dua pemain full back agak ke depan, serta memasang dua penyerang sekaligus dalam skema 3-5-2. Boleh juga disebut 3-4-1-2.

Itu langkah berani. Meski, dengan memiliki banyak pemain top, Ole seharusnya memang lebih berani mengutak-atik formasi ketika cara lama seringkali berujung pahit.

Cara lama yang dimaksud adalah skema modern 4-2-3-1 yang justru tampak usang ketika dijalankan Ole. Beberapa kali, MU terlihat rapuh ketika memainkan skema yang dianggap paling balance itu.

Sepekan sebelumnya, skema 4-2-3-1 itulah yang membuat MU dipermalukan rival besarnya, Liverpool, 0-5 di rumah sendiri (24/10). Begitu juga ketika dikalahkan Leicester City 2-4 (16/10).

Percobaan Ole berdampak bagus

Memang, perubahan skema itu tidak serta merta membuat MU bermain mengagumkan. Data statistik menunjukkan, MU kalah dari Tottenham dalam beberapa aspek.

MU kalah dalam hal penguasaan bola (ball possession), 41 persen berbanding 59 persen. Tottenham juga unggul dalam jumlah passing (umpan) maupun akurasi umpan.

Toh, apalah artinya semua aspek itu bila ternyata MU mampu menang besar, 3-0 di markas Tottenham. Hampir semua perubahan yang dilakukan Ole terlihat hasilnya.

Di lini pertahanan, keputusan memainkan Viktor Lindelof, Raphael Varane, dan Harry Maguire secara bersamaan membuat MU meraih clean sheet alias gawangnya tidak kemasukan gol.

Itu kali pertama MU meraih clean sheet sejak kemenangan 1-0 atas Wolverhampton pada 29 Agustus silam. Setelahnya, MU selalu kebobolan dalam enam pertandingan. Bahkan, jumlahnya parah, 13 gol.

Di lini serang, Tim Setan Merah juga tampak lebih hidup dibandingkan ketika melawan Liverpool.

Dua full back, Aaron Wan Bissaka dan Luke Shaw juga piawai bertahan dan aktif membantu serangan. Begitu juga trio gelandang, Scott McTominay, Fred, dan Bruno Fernandes. MU melakukan 14 kali shots dengan empat di antaranya on target.

Nah, yang menarik adalah kolaborasi Ronaldo dan Cavani. Sebenarnya, ada banyak fans MU yang menyuarakan di kolom komentar akun Instagram resmi MU agar dua penyerang kenyang pengalaman ini dimainkan bareng.

Dengan Ronaldo dan Cavani yang punya rasio gol tinggi dimainkan bareng, tentu akan memberikan ancaman lebih kepada lawan dibandingkan hanya memainkan Ronaldo seorang diri.

Itu terbukti di menit ke-64 ketika Cavani mencetak gol kedua MU. Penyerang asal Uruguay ini berlari meneruskan umpan Ronaldo. Tampak ada pengertian di antara keduanya.

Ronaldo tahu mengirim umpan seperti yang dimaui Cavani. Dia mendorong bola di sela bek-bek Tottenham yang lantas memudahkan Cavani untuk mencetak gol.

Sebelumnya, Ronaldo mencetak gol pertama di menit ke-39 usai menyambut umpan Bruno Fernandes. Gol terakhir MU dicetak Marcus Rashford di menit ke-86.

Keputusan Ole memainkan dua penyerang juga menghidupkan memori kala MU masih dilatih Sir Alex Ferguson.

Penggemar lawas MU pasti masih ingat betapa mengerikannya The Red Devils dengan duet penyerang Andy Cole-Dwight Yorke. Keduanya lapar gol. Seperti mudah saja bagi mereka mencetak gol.

Solksjaer yang kala itu menjadi pelapis Yorke dan Cole, pasti tahu betapa dahyatnya pakem dua penyerang itu.

Tentunya itu diimbangi dengan etos kerja empat gelandang MU kala itu. Kombinasi Roy Keane, Paul Scholes, David Beckham, dan Ryan Giggs sangat solid. Menurut saya menjadi salah satu kwartet terbaik dalam sejarah sepak bola di Eropa.

Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani berpeluang dimainkan saat Manchester United menghadapi Atalanta di Liga Champions (2/11)/The Athletic
Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani berpeluang dimainkan saat Manchester United menghadapi Atalanta di Liga Champions (2/11)/The Athletic

Melawan Atalanta, Ole kembali memasang Ronaldo-Cavani?

Yang jelas, kemenangan atas Tottenham itu sedikit meredakan rumor pemecatan Ole Solskjaer yang sebelumnya terdengar santer. Bahkan, Antonio Conte dirumorkan siap menggantikan Ole.

Kemenangan atas Tottenham juga membuat MU lebih percaya diri saat menghadapi Atalanta. Meski, Ole sepertinya tidak akan bisa memasang starting XI yang persis seperti saat melawan Spurs.

Sebab, Victor Lindelof tidak akan tampil. Dilansir dari skysports, bek asal Swedia itu mengalami cedera saat sesi latihan. Lindelof tidak ikut dalam 25 nama yang dibawa ke Italia.

Namun, Paul Pogba yang absen saat melawan Tottenham karena kartu merah saat menghadapi Liverpool, bisa bermain.

Entah, setelah penampilan mengecewakan Pogba saat melawan Liverpool, apakah dirinya akan kembali dimainkan.

Tapi yang paling menarik ditunggu, apakah Ole akan kembali memainkan dua penyerang, Ronaldo dan Cavani secara bersamaan sejak kick off babak pertama.

Memang, bakal ada plus minus ketika memainkan penyerang berusia di atas 30an bersamaan.

Namun, Ronaldo (36 tahun) dan Cavani (34 tahun) yang pernah merasakan bermain di Liga Italia, tentu akan memberikan keuntungan bagi MU.

Cavani pernah enam tahun main di Italia bersama Palermo dan Napoli. Sementara Ronaldo jadi top skor bersama Juventus. Begitu juga Bruno Fernandes yang pernah empat tahun main di Udinese dan Sampdoria. Mereka mengenal gaya main sepak bola Italia.

Saat menjamu Atalanta di Old Trafford pada matchday III 20 Oktober lalu, MU sempat tertinggal 0-2 dari Atalanta. Tapi, lantas berbalik menang 3-2 lewat gol-gol Rahsford, Maguire, dan penentu Ronaldo di menit akhir.

Kemenangan itu membuat MU yang sempat kalah dari klub Swiss, Young Boys di matchday pertama, kini memimpin klasemen Grup F dengan 6 poin.

Bila kembali menang atas Atalanta, MU tetap memimpin klasemen. Di dua matchday terakhir, MU akan away ke markas Villarreal (23/11) dan menjamu Young Boys (8/12). Di atas kertas, MU berpeluang besar untuk lolos ke babak knock out 16 besar.

Tapi memang, MU di bawah kendali Ole Solskjaer ini memiliki 'keanehan'. Mereka kerapkali tampil bagus ketika Ole justru dalam bayang-bayang pemecatan imbas rentetan hasil buruk.

MU ibarat superhero berbadan hijau besar rekaan Marvel, Hulk, yang berubah perkasa ketika dalam situasi terdesak dan marah. 

Nah, laga melawan Atalanta kabarnya juga menjadi rangkaian pertaruhan bagi Ole selain melawan Tottenham kemarin.

Andai MU kembali meraih hasil bagus, rasanya para penyeru agar Ole out, harus menerima kenyataan bahwa pelatih asal Norwegia ini masih akan menangani Ronaldo dan kawan-kawannya. 

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun