Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Lupakan Final Pahit Piala Thomas 2016, Saatnya Membalas Denmark di Rumahnya

16 Oktober 2021   11:49 Diperbarui: 16 Oktober 2021   13:12 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting (kiri) akan bersua Viktor Axelsen saat Indonesia jumpa Denmark di semifinal Piala Thomas, Sabtu (16/10)/KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO 

Tadi malam, tim Indonesia mengalahkan Malaysia 3-0 di perempat final. Itu merupakan sweet revenge alias pembalasan manis atas Malaysia. Dua pekan silam, Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia di perempat final Piala Sudirman 2021 seperti yang saya ulas di tulisan ini https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/6169ab8a06310e12a31a0b83/sweet-revenge-atas-malaysia-ginting-dkk-jumpa-denmark-di-semifinal.

Nah, usai tadi malam membayar lunas kekalahan dari Malaysia, malam nanti saatnya membalas kekalahan dari Denmark. Mengalahkan mereka di rumahnya sendiri.

Laga semifinal Indonesia vs Denmark ini digelar di Ceres Arena di Kota Aarhus mulai pukul 13.00 waktu Eropa atau pukul 18.00 WIB.

Namun, mengalahkan Denmark tentu tidak mudah. Bukan hanya karena mereka termotivasi tampil di rumahnya sendiri. Tapi, penampilan Viktor Axelsen dan kawan-kawannya di Piala Thomas 2020 ini memang sedang bagus.

Faktanya, Denmark selalu menang di penyisihan grup. Di tiga pertandingan, mereka mengalahkan Prancis dengan skor 5-0, menang 3-2 atas Jerman, dan 4-1 atas Korea di laga terakhr. Denmark lolos ke perempat final sebagai Juara Grup C.

Dan tadi malam, di perempat final, Denmark mengalahkan India 3-1. Tiga poin kemenangan Denmark diraih oleh Viktor Axelsen, Anders Antonsen, dan pasangan ganda Mathias Chrstiansen/Frederik Sogaard.

Strategi Indonesia mengalahkan Denmark

Toh, meski selalu menang dalam empat pertandingan, Denmark bukannya tanpa celah. Mereka bukan tim sempurna yang tidak bisa dikalahkan.

Nyatanya, Denmark cukup sering kehilangan game dalam empat pertandingan. Hanya melawan Prancis, mereka bisa menyapu bersih lima pertandingan.

Kekuatan utama Denmark ada pada dua tunggal putra utaama mereka. Viktor Axelsen (27 tahun), pemain ranking 2 dunia yang juga peraih medali emas Olimpiade 2020 dan Anders Antonsen (24 tahun) yang kini ada di ranking 3 dunia.

Axelsen dan Antonsen selalu menyumbang poin saat Denmark mengalahkan Prancis, Korea, dan India. Axelsen juga menang saat melawan Jerman. Antonsen disimpan di laga itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun