Tadi malam, tim Indonesia mengalahkan Malaysia 3-0 di perempat final. Itu merupakan sweet revenge alias pembalasan manis atas Malaysia. Dua pekan silam, Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia di perempat final Piala Sudirman 2021 seperti yang saya ulas di tulisan ini https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/6169ab8a06310e12a31a0b83/sweet-revenge-atas-malaysia-ginting-dkk-jumpa-denmark-di-semifinal.
Nah, usai tadi malam membayar lunas kekalahan dari Malaysia, malam nanti saatnya membalas kekalahan dari Denmark. Mengalahkan mereka di rumahnya sendiri.
Laga semifinal Indonesia vs Denmark ini digelar di Ceres Arena di Kota Aarhus mulai pukul 13.00 waktu Eropa atau pukul 18.00 WIB.
Namun, mengalahkan Denmark tentu tidak mudah. Bukan hanya karena mereka termotivasi tampil di rumahnya sendiri. Tapi, penampilan Viktor Axelsen dan kawan-kawannya di Piala Thomas 2020 ini memang sedang bagus.
Faktanya, Denmark selalu menang di penyisihan grup. Di tiga pertandingan, mereka mengalahkan Prancis dengan skor 5-0, menang 3-2 atas Jerman, dan 4-1 atas Korea di laga terakhr. Denmark lolos ke perempat final sebagai Juara Grup C.
Dan tadi malam, di perempat final, Denmark mengalahkan India 3-1. Tiga poin kemenangan Denmark diraih oleh Viktor Axelsen, Anders Antonsen, dan pasangan ganda Mathias Chrstiansen/Frederik Sogaard.
Strategi Indonesia mengalahkan Denmark
Toh, meski selalu menang dalam empat pertandingan, Denmark bukannya tanpa celah. Mereka bukan tim sempurna yang tidak bisa dikalahkan.
Nyatanya, Denmark cukup sering kehilangan game dalam empat pertandingan. Hanya melawan Prancis, mereka bisa menyapu bersih lima pertandingan.
Kekuatan utama Denmark ada pada dua tunggal putra utaama mereka. Viktor Axelsen (27 tahun), pemain ranking 2 dunia yang juga peraih medali emas Olimpiade 2020 dan Anders Antonsen (24 tahun) yang kini ada di ranking 3 dunia.
Axelsen dan Antonsen selalu menyumbang poin saat Denmark mengalahkan Prancis, Korea, dan India. Axelsen juga menang saat melawan Jerman. Antonsen disimpan di laga itu.