Malah ada akun Instagram yang tengil memposting foto jadwal Arsenal di enam pertandingan Liga Inggris selanjutnya. Sebuah kebetulan, jadwal Arsenal berikutnya adalah home away home away home away. Lantas, disingkat menjadi hahahaha yang seolah menertawakan Arsenal.
Padahal, dua dekade silam alias 20 tahun lalu, di Liga Inggris musim 2001/02, Arsenal yang diasuh Arsene Wenger adalah tim yang sangat sulit dikalahkan.
Di musim itu, Arsenal yang diperkuat trio pemain Prancis, Thierry Henry, Robert Pires, dan Patrick Vieira, tidak terkalahkan di pertandingan away. Dari 19 laga away, Arsenal menang 15 kali dan bermain imbang lima kali.
Bahkan, meski kalah tiga kali di pertandingan home, tidak ada yang menyepelekan Arsenal. Faktanya, meski Liverpool menjadi pemuncak klasemen saat separoh musim, tetapi Arsenal yang akhirnya juara dengan keunggulan 7 poin dari Liverpool.
Arsenal unggul penguasaan bola tapi tidak bisa mencetak gol
Namun, cerita indah itu kini berjalan berkebalikan. Arsenal, baru memainkan satu laga away, sudah mengalami kekalahan.
Padahal, di laga sesama tim London itu, data statistik menunjukkan Arsenal sebenarnya mendominasi permainan.
Skema 4-2-3-1 yang dimainkan Mikel Arteta, mampu membuat Arsenal mendominasi penguasaan bola sebesar 65 persen.
Bahkan, Arsenal mampu menciptakan 22 total shot meski hanya 4 yang tepat sasaran alias 14 percobaan lainnya tidak mengarah tepat ke gawang Brentdford.
Namun, semua keunggulan itu serasa sia-sia. Sebab, Arsenal kesulitan menjebol gawang Brentford. Justru, tuan rumah yang mencetak satu gol di masing-masing babak lewat Sergi Canos di menit ke-22 da Christian Norgaard di menit ke-73.
Keputusan Arteta memainkan penyerang muda Folarin Balogun (20 tahun) dengan didukung Nicolas Pepe, Gabriel Martinelli dan Emile Smith Rowe sebagai pemain nomor 10, belum membuat Arsenal 'meledak'.