Bagaimana peluang Indonesia?
Indonesia sudah lama tidak juara di Piala Sudirman. Indonesia juara di edisi pertama pada 1989 di Jakarta. Tapi, setelah itu, Indonesia tidak pernah bisa membawa pulang Piala Sudirman. Pernah enam kali ke final tetapi selalu kalah.
China mendominasi dengan juara 11 kali. Termasuk juara di edisi terakhir pada 2019 saat mereka menjadi tuan rumah di Nanning. Di final, China mengalahkan Jepang 3-0. Sementara Indonesia tereliminasi di semifinal.
Kini, dengan skuad yang disebut-sebut lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya plus faktor Greysia/Apriyani juara Olimpiade, Piala Sudirman seharusnya bisa dibawa pulang ke Indonesia.
Meski pemain-pemain yang masuk tim Piala Sudirman belum diumumkan, kita selaku penikmat bulutangkis bisa menerka siapa saja yang bakal dibawa ke Finlandia nanti. Komposisinya pastinya tidak jauh dari pemain-pemain yang tampil di Olimpiade 2020.
Di tunggal putra, Anthony Ginting bakal jadi tunggal putra utama plus Jonatan Christie. Di tunggal putri, Gregoria Mariska masih bisa dipercaya sebagai pilihan utama.
Menariknya, warganet menyuarakan agar pemain muda, Putri Kusuma Wardani (18 tahun) ikut dibawa. Putri KW diharapkan bisa menjadi 'kejutan'. Siapa tahu dia bisa menyumbang poin.
Di ganda putra ada Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di ganda putri, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto bisa menemani Greysia/Apriyani.
Sementara di ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva yang under perform di Olimpiade diharapkan bisa bangkit. Entah siapa pasangan yang akan dibawa menemani Praveen/Melati. Bisa Hafiz Faizal/Gloria Widjaja atau Rinov Rivaldy/Pitha Mentari.
Yang jelas, PBSI tidak punya banyak waktu untuk melakukan seleksi lagi. Terlebih, turnamen Korea Open yang sedianya digelar Agustus ini dan bisa dijadikan tes kesiapan untuk melihat progres penampilan pemain-pemain Pelatnas, ternyata dibatalkan.
Piala Thomas dan Piala Uber