Untuk kedua kalinya secara beruntun dalam penyelenggaraan Olimpiade, tim Amerika Latin berjumpa tim Eropa di final cabang olahraga sepak bola.
Brazil akan menghadapi Spanyol di final sepak bola Olimpiade 2020 yang dimainkan di International Stadium Yokohama, Sabtu (7/8) malam.
Lima tahun silam, Brazil berjumpa Jerman di final Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro. Kala itu, Brazil jadi juara usai menang adu penalti 5-4 atas Jerman usai bermain imbang 1-1.
Nah, bukan tidak mungkin, final nanti malam juga bakal berakhir dengan adu penalti. Itu bila merujuk bagaimana Brasil dan Spanyol meraih 'tiket' ke final.
Kedua tim kesulitan mencetak gol di semifinal.
Brazil hanya bermain 0-0 dengan Meksiko. Laga pun diakhiri dengan adu penalti. Brasil beruntung punya kiper sekelas Santos yang membuat penendang-penendang Meksiko tampak tidak percaya diri. Btasil menang 4-1.
Sementara Spanyol juga tidak mampu mencetak gol saat menghadapi tuan rumah Jepang. Waktu normal 90 menit berakhir 0-0. Spanyol beruntung, pemain pengganti, Marco Asensio mencetak gol di menit ke-115.
Selain itu, fakta sejarah, dari tujuh final sepak bola Olimpiade sejak diwakili oleh tim U-23 mulai Olimpiade 1992 silam, selalu berakhir ketat. Hanya selisih satu gol. Dua di antaranya berakhir dengan adu penalti.
Nah, andai final malam nanti diakhiri dengan adu penalti, Brasil bakal lebih diuntungkan ketimbang Spanyol. Kok bisa?
Pertama, Brasil sudah melakukan 'pemanasan' adu penalti di laga semifinal. Kiper Santos sudah memberi bukti piawai memblok penalti. Brasil juga punya eksekutor penalti handal seperti Dani Alves, Gabriel Martinelli, Bruno Guimaraes, dan Reinier. Plus, masih ada Richarlison.