Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Sepak Bola Olimpiade, Spanyol Dihantui Trauma Adu Penalti

7 Agustus 2021   14:24 Diperbarui: 7 Agustus 2021   15:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Brazil merayakan kemenangan atas Meksiko. Brazil menghadapi Spanyol di final sepak bola Olimpiade 2020 (Atsushi Thomura/Getty Images

Meski, kemenangan adu penalti atas Meksiko itu sejatinya bisa menguntungkan sekaligus merugikan bagi Brasil.

Menguntungkan karena Brasil sudah siap mental bila laga final nanti diakhiri adu penalti. Merugikan karena Brasil ibaratnya sudah 'buka kartu' bila laga diakhiri adu penalti.

Spanyol pastinya akan mempelajari bagaimana para penendang penalti Brasil di laga itu. Termasuk bagaimana reaksi kiper Santos kala merespons penalti.

Kedua, Spanyol belum pernah melakoni adu penalti selama Olimpiade 2020 ini. Bahkan, banyak orang menyebut mereka masih trauma atas kekalahan adu penalti dari Italia di semifinal Piala Eropa 2020.

Apa hubunganya Piala Eropa 2020 dan Olimpiade 2020?

Masih relate. Sebab, beberapa pemain andalan Spanyol di Olimpiade 2020 juga bermain di Piala Eropa 2020.

Di antaranya kiper Unai Simon, bek Pau Torres, lalu gelandang serang Dani Olmo dan Mikel Oyarzabal. Mereka jadi andalan Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente.

Kenangan buruk Spanyol dengan adu penalti bukan hanya di Piala Eropa. Spanyol juga pernah gagal dalam adu penalti di final sepak bola Olimpiade. Tepatnya di Olimpiade 2000 di Sydney.

Kala itu, Spanyol yang diperkuat Charles Puyol dan Xavi Hernandes menghadapi Kamerun yang diperkuat Geremi dan Samuel Eto'o.

Spanyol sempat unggul dua gol di babak pertama. Gol pertama dicetak Xavi. Namun, Kamerun menyamakan skor hanya dalam lima menit. Gol kedau dicetak Eto'o di menit ke-58.

Final yang disaksikan 114 ribu pasang mata di Olympic Stadium Sydney itu akhirnya diakhiri lewat adu penalti. Kamerun akhirnya juara usai unggul 5-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun