Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Barcelona, Makna Juara Copa del Rey, dan Cinta untuk Leo Messi

18 April 2021   14:13 Diperbarui: 18 April 2021   17:38 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barcelona keluar sebagai Juara Copa del Rey usai menundukan Athletic Bilbao 4-0.| Sumber: Twitter Official FC Barcelona https://twitter.com/FCBarcelona

Aktris cantik Amerika di masa lalu, Judy Garland, pernah berkeluh kesah perihal hidupnya yang sering terperangkap sunyi meski di dalam keramaian.

Dia pernah berkata begini, "If I am a legend, then why am I so lonely?".

Bahwa, popularitasnya sebagai aktris, penyanyi, dan penari terkenal di masanya, ternyata tidak membuatnya bahagia. Dia lantas meninggal karena overdosis di usia 47 tahun.

Judy Garland tidak sendirian. Sepanjang sejarah dunia keartisan, ada beberapa selebritis dunia yang juga mengalami nasib mirip-mirip dengannya. Ngetop tapi hidupnya merana. Merasa kesepian di balik popularitasnya.

Namun, situasi merana ala Judy Garland itu tidak dialami mega bintang sepak bola, Lionel Messi. Leo Messi yang layak disebut legend meski belum pensiun bermain bola, kini menikmati masa senjanya di Barcelona dengan bahagia.

Messi tampil 'seperti seharusnya' di final Cope del Rey

Lionel Messi mengangkat trofi Copa del Rey. Messi tampil inspiratif saat membawa Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao 4-0 di final, Minggu (18/4) dini hari tadi.Foto: https://voi.id/en/sports
Lionel Messi mengangkat trofi Copa del Rey. Messi tampil inspiratif saat membawa Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao 4-0 di final, Minggu (18/4) dini hari tadi.Foto: https://voi.id/en/sports
Orang boleh saja berujar Messi (33 tahun) kini kesepian di Barcelona setelah ditinggal pergi Neymar dan Luis Suarez.

Tapi, laga final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao yang dimenangi Barcelona, Minggu (18/4) dini hari tadi, menjadi bukti bahwa Messi tidak pernah kesepian. Messi dicintai banyak orang.

Cinta itulah yang membuatnya tidak sendirian di Barcelona. Meski, rekan-rekan terbaiknya, satu demi satu pergi dari klub Katalan itu. Mulai Xavi, Andres Iniesta, Neymar, hingga Suarez.

Ya, di final yang dimainkan di Estadio de La Cartuja di Kota Sevilla itu, Messi menjadi "roh" yang menghidupkan permainan Barcelona. Dia mencetak gol, memberi umpan penting, dan "rela lelah" demi sebuah akhir manis di penghujung laga.

Barca pun menang 4-0 atas Bilbao. Meski, skor kemenangan besar itu tidak merepresentasi bahwa laga final yang mempertemukan dua tim yang paling sering juara di Copa del Rey ini berjalan berjalan mudah.

Sebab, Barca sempat kesulitan mencetak gol meski menguasai permainan dengan ball posession sebesar 77 persen. Barca harus bersabar selama satu jam untuk menunggu terciptanya gol pertama.

Antoine Griezmann mengakhiri penasaran Barcelona lewat golnya di menit ke-60. Ibarat aliran sungai, gol ini seolah mengurai sumbatan. Setelah itu, aliran sungai mengalir deras. 

Ya, usai gol Grizzy itu, pemain-pemain Bilbao yang awalnya disiplin, mendadak kebingungan bagaimana menghentikan Messi dkk.

Hanya dalam 12 menit setelah selebrasi 'joged' ala Griezmann, Barca bisa menambah tiga gol. Di menit ke-63, Frenkie de Jong menyundul bola hasil umpan Jordi Alba.

Lantas, di menit ke-68, Messi mencetak gol terbaik di pertandingan final ini. Sebuah gol yang spektakuler. Disusul gol kedua Messi di menit ke-72.

ESPN bahkan menampilkan prosesi gol Messi ini dari berbagai angle. Ketika Messi menggiring bola dari area lapangan Barca, berlari melewati kepungan pemain-pemain Bilbao, melakukan umpan satu dua dengan De Jong, lantas mengecoh bek Bilbao di kotak penalti, sebelum melepas tendangan placing yang membuat kiper Bilbao hanya bisa melongo. 

Makna Gelar Copa del Rey bagi Barcelona

Meraih Piala Copa del Rey sebenarnya menjadi "pencapaian biasa" bagi Barcelona. Sebab, mereka sudah sangat sering meraih trofi ini. Ya, ini merupakan trofi Copa del Rey ke-31 yang pernah diraih Barcelona.

Sepanjang sejarah, sejak pertama kali digelar pada tahun 1903, Barcelona menjadi tim yang paling sering juara di ajang ini. Disusul Blbao yang sudah 23 kali juara.

Namun, gelar Copa del Rey kali ini punya banyak makna bagi Barcelona. Sebab, trofi itu datang ketika Barca tengah melakoni masa-masa transisi sebagai tim.

Kita tahu, Barca di musim 2020/21 ini dilatih "orang baru", Ronald Koeman. Orang Belanda ini diharapkan bisa membawa kesegaran bagi Barca setelah paceklik gelar di musim lalu.

Koeman lantas mengisi tim Barcelona dengan banyak pemain muda yang baru merintis kariernya di level tertinggi. Tentu saja, situasi seperti itu tidak selalu langsung berhasil. Yang sering, gagal terlebih dulu.

Dan memang, Barca beberapa kali mendapat kabar mengecewakan di musim ini. Mereka tersingkir cepat di Liga Champions dan pekan lalu kalah dari Real Madrid di Liga Spanyol.

Nah, gelar ini bukan hanya menjadi raihan pertama Koeman sebagai pelatih Barca, tetapi menjadi penegas bahwa Barca-nya Koeman punya masa depan cerah. Ingat, Barca masih punya peluang juara di Liga Spanyol musim ini.

Cinta untuk Messi

Bagi Messi, ini raihan trofi ke-35 nya bersama Barcelona. Namun, tengok bagaimana ketika dia mengangkat piala dan merayakannya bersama tim Barcelona. Seolah baru pertama mengangkat trofi.

Siapapun yang melihat pemandangan itu, pasti akan ikut gembira. Lha wong Real Madrid yang merupakan "rival abadi" Barca, ikut mengucapkan selamat via akun Twitter mereka.

"Even though I'm a Madrid fan, I love to see Messy happy," tulis seorang netizen di kolom komentar akun Instagram ESPN.

Ya, jangan mengaku pecinta bola sejati bila tidak ikut senang melihat Messi merayakan gelar. Sebab, pecinta bola sejati pasti tidak membenci pemain seperti Messi.

Saya pun terkesan dengan salah satu scene dalam perayaan gelar juara Barcelona tersebut. Ada pemandangan yang unik yang tidak selalu terjadi dalam perayaan gelar.

Ketika pemain-pemain Barcelona, bergantian berpoto dengan Messi sembari memegang trofi. Ada Frenkie de Jong, Pedri, Miralem Pjanic, hinga Ansu Fati. Mereka seperti rela antre demi berfoto dengan sang legend.

"They all wanted a trophy picture with Messi," tulis ESPN.

Ya, ketika tim lain juara, kebanyakan yang terjadi adalah mereka berfoto bersama sembari memegang trofi. Tapi ini beda. Tidak puas foto bersama, Ansu Fati dkk ingin berfoto bersama Messi. Berdua saja. Itu bukti adanya cinta yang besar untuk Messi.

Anak-anak muda itu pastinya sadar, bisa bermain di final bersama Messi yang mungkin tidak lama lagi akan pensiun, adalah sebuah kesempatan langka.

Karenanya, mereka bermain all out karena tidak ingin mengecewakan idola mereka. Mereka ingin melihat Messi berbahagia memenangi gelar.

Dan bonusnya, bisa berfoto bareng Messi setelah meraih gelar, itu akan menjadi cerita sejarah. Apalagi, mungkin mereka merasa, itu bakal menjadi kesempatan terakhir berfoto bersama Messi sebagai satu tim.

Kelak, kepada siapa saja, mereka akan bangga bercerita, pernah bermain dan meraih gelar bersama pemain yang digelari GOAT. Greatest of All Time alias Pemain Terbaik Sepanjang Masa.

Kesempatan terakhir berfoto bersama Messi?

Ya, Messi memang dikabarkan akan pergi dari Barcelona di akhir musim 2020/21 nanti.

Namun, bukan tidak mungkin, momen-momen seperti ini yang mungkin akan menjadi penentu karier Messi ke depannya. Apakah bertahan di Barcelona atau pergi.

Bukan tidak mungkin, dia akan memilih bertahan. Sebab, dia merasa punya tugas untuk "membesarkan" anak-anak muda itu.

Toh, dia tidak lagi merasakan kesepian seperti berita di awal musim ini. Dia tidak bernasib merana seperti Judy Garland dulu.

Sebab, anak-anak muda itu mencintai dirinya. Mereka tahu bagaimana memperlakukan seorang legend. 

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun