Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kala "Perginya" Hewan Piaraan Seperti Kehilangan Bagian Keluarga

16 Maret 2021   09:17 Diperbarui: 16 Maret 2021   12:08 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, kedekatan kita dengan binatang ini bisa dianalisis secara ilmiah. Psikolog dari University of San Francisco, Cori Bussolari menyampaikan, saat seseorang menatap mata anjing, keduanya akan mengalami peningkatan kadar oksitosin atau hormon cinta.

Hormon inilah yang mengatur interaksi sosial dengan makhluk lain. Biasanya manusia akan melepaskan oksitosin saat menjadi orang tua dan melihat anak-anaknya baru lahir.

"Saya yakin, jika Anda melakukan studi itu pada binatang lainnya (selain anjing), hasilnya akan sama," ujar Bussolari.

Merespons benar kabar kematian hewan piaraan

Karenanya, bila sampean (Anda) mendapati ada teman dekat yang kehilangan binatang kesayangannya, sudah seharusnya Anda ikut berbelangsungkawa. Ikut merasakan kesedihan yang dia rasakan.

Ya, penting untuk tidak keliru dalam merespons kabar dari kawan yang tengah berduka karena kehilangan hewan piaraannya.

Jangan sekali-kali sampean dengan mudahnya bilang begini: "ah, cuma hewan piaraan, kenapa kok ditangisi?". Atau juga ujaran: "jangan lebay ah, kan bisa nyari gantinya".

Memang, tidak semua orang bisa memahami dampak sosial dari kabar duka (selain manusia) tersebut. Terutama mereka yang memang tidak pernah punya binatang piaraan.

Namun, sampean perlu tahu, ucapan seperti itu bisa terdengar sangat menyakitkan bagi sang pemilik binatang peliharaan. Bilapun itu sekadar diniatkan untuk guyonan ataupun menghibur, dampaknya bisa membuat pertemanan menjadi memburuk.

Tadi malam, saya pun ikut merasakan apa yang digambarkan dalam artikel berjudul "A pet's death can hurt more than losing a fellow human" itu.

Begitu tahu kucing berwarna oranye yang kami beri nama Chero itu tiada, rasanya mendadak sedih. Pulang ke rumah yang seharusnya untuk melepas lelah, malah sempat blank. Kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun