Berolahraga menjadi salah satu upaya untuk menjaga badan agar tetap sehat selama masa pandemi. Apalagi, olahraga juga bisa menghadirkan rasa gembira yang bisa meningkatkan imunitas. Apa iya ada orang yang berolahraga sambil marah-marah?
Namanya olahraga, jenisnya tidak hanya satu. Bukan hanya karena sedang musim bersepeda, maka berolahraga harus bersepeda. Tidak seperti itu.
Justru, ada banyak ragam olahraga "murah meriah" yang bisa dilakukan dengan mudah di rumah maupun di sekitar rumah. Kita tak perlu keluar banyak biaya. Kita juga tidak perlu was-was semisal karena berkerumun dengan banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan.
Sejak masa pandemi menyerang, saya terbiasa mengawali pagi dengan olahraga ringan. Selepas Subuh, biasanya jogging di komplek perumahan. Lantas, bermain bulutangkis di depan rumah bersama istri dan anak-anak.
Bulan lalu, aktivitas olahraga mulai kembali seperti dulu. Meski masih menyesuaikan dengan situasi pandemi. Semisal bila dulu bermain bulutangkis di gedung indoor yang harus keluar komplek perumahan, kini tidak.
Bersama beberapa warga, kami 'menyulap' lapangan bulutangkis di kompleks yang tidak terurus menjadi seperti baru. Di situlah, setiap malam minggu, kami 'mencari keringat'. Dari awalnya delapan orang saja, kini bertambah banyak pesertanya.
Kenapa malam minggu?
Karena di hari lain, warga sibuk dengan aktivitas kerja masing-masing sehingga sulit untuk bertemu. Pun, di Minggu pagi, mereka memilih berkegiatan bersama keluarga. Pendek kata, malam minggu kini dinanti selayaknya anak muda yang berniat kencan bareng pasangan.
Yoga untuk laki-laki dan manfaatnya
Namun, akhir pekan kemarin, lapangan sepi. Yang ramai malah perbincangan di grup WhatsApp. Beberapa orang izin ada kegiatan di luar kota. Ada yang memilih beristirahat karena sering lembur kerja. Ada pula yang izin karena ada 'kelas' yoga bersama istrinya.
Kelas yoga. Laki-laki melakukan yoga?
