Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Inzaghi Menyulap Benevento Menjadi "Liverpool"-nya Italia

24 Juli 2020   16:48 Diperbarui: 24 Juli 2020   21:37 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filippo Inzaghi. Menyebut nama ini, ada banyak hal yang mendadak terlintas dalam ingatan. Dia memang sudah lama pensiun bermain. Usianya kini sudah 46 tahun. Namun, kenangan akan Inzaghi ketika dia masih bermain, hingga kini belum pudar oleh waktu.

Bukan hanya tentang gol-gol 'ajaib' yang ia ciptakan. Bukan sekadar tentang kehebatannya dalam menaklukkan perangkap offside bek-bek lawan. Atau juga ekspresi lucunya ketika gol yang ia cetak ternyata dianulir wasit.

Tetapi juga tentang omongan orang kepadanya. Ya, ada banyak orang terkenal di sepak bola yang mengomentari Inzaghi kala dia masih menjadi pemain. Dari mendiang Johan Cruyff, hingga Sir Alex Ferguson. Sampean (Anda) mungkin masih ingat bagaimana ucapan keduanya tentang Inzaghi.

Namun, dari sekian komentar tentang Inzaghi, saya paling senang dengan ucapannya Emiliano Mondonico. Pelatih senior di Italia yang kini berusia 71 tahun ini pernah berujar begini:

"It's not Inzaghi who is in love with goals; it's the goals that are in love with him".

Ya, meski telah mencetak 197 gol sepanjang karier bermain bola yang menjadi bukti ketajamannya, sebenarnya bukan Inzaghi yang cinta (membuat) gol. Namun, gol-lah yang mencintai Inzaghi.

Mondonico mungkin benar. Sebab, selama pernah menyaksikan Inzaghi bermain dengan kostum Atalanta, Juventus, hingga AC Milan, tidak jarang bola memang seperti menghampiri dirinya. Seolah bola memilih Inzaghi agar memasukkannya ke dalam gawang.

Tetapi kini, yang cinta kepada Inzaghi bukan hanya bola dan gol, melainkan juga warga di Kota Benevento. Ya, Inzaghi kini menjadi pahlawan bagi warga di kota yang berjarak 50 kilometer dari Naples (Napoli) ini.

Inzaghi yang baru setahun melatih Benevento, berhasil membawa klub berusia 91 tahun ini promosi ke Liga Serie A Italia di musim 2020/21 usai dipastikan menjadi juara Liga Serie B. Itu akan menjadi partisipasi kedua Benevento di kancah Serie A sejak berdiri pada tahun 1929 silam.

Sebenarnya, apa istimewanya tim Serie B yang promosi ke Serie A?

Bukankah setiap tahun juga selalu ada tim yang seperti itu. Apakah hanya karena dilatih oleh Inzaghi yang merupakan salah satu nama besar di sepak bola Italia, Benevento mendadak jadi "artis" tenar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun