Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri dan "Warisan" Ramadan yang Perlu Kita Jaga

23 Mei 2020   07:10 Diperbarui: 23 Mei 2020   07:30 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan hari terakhir, esok akan berganti Idul Fitri. Semoga warisan Ramadan bisa terus kita jaga/Foto: Republika.co.id.

Bila setiap orang mau menjaga warisan Ramadan itu (merasa diawasi dan merasa malu) dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari, rasanya tidak ada orang yang berani bermaksiat dan melanggar peraturan.

Rasanya tidak akan ada orang yang berani menyunat bantuan sosial yang seharusnya diberikan untuk warga terdampak Covid-19. Tidak akan ada orang yang mau menimbun masker lantas menjualnya dengan harga tinggi ketika barangnya langka.

Juga, tidak ada orang yang nekad melanggar aturan pemerintah di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar, semisal bersembunyi di bak truk untuk bisa mudik Lebaran.  

Ramadan mengajari kita untuk tidak malas

Ramadan juga mengajari kita untuk tidak bermalas-malasan. Selama sebulan berpuasa, kita jadi terbiasa bangun pagi sebelum Shubuh untuk makan sahur. Tak ada cerita bangun kesiangan.

Meski ada imbauan beribadah di rumah, bukan berarti bermalas-malasan. Justru, kita lebih tergerak untuk sholat tepat waktu bersama keluarga. Kita juga bersemangat membaca Alquran, dari awal hingga lembar terakhir.

Bahkan, di siang hari, meski dalam kondisi perut lapar dan haus, kita tetap beraktivitas. Tetap bekerja. Tidak sekadar rebahan dan tiduran. meski, ada yang bilang bila tidur itu berpahala.

Nah, meski Ramadan sudah berlalu, 'warisan' bangun sebelum Subuh dan tidak bermalas-malasan ini seharusnya bisa terus dijaga. Meski bulan Ramadan berganti bulan Syawal, tetapi kebiasaan itu harus terus dilakukan.

Andai 'warisan' Ramadan ini bisa terus kita kerjakan, kita akan menjadi orang yang produktif sekaligus disiplin dalam menjaga rutinitas. Kita jadi terbiasa bangun pagi. Kita memulai hari dengan lebih baik.

Peduli pada orang lain

Warisan penting Ramadan yang juga penting untuk terus kita lakukan adalah kemauan untuk peduli pada orang lain. Selama bulan Ramadan, ada banyak orang yang senang berbagi pada sesamanya.

Ada banyak orang yang mau menyisihkan duitnya demi bisa berbagi takjil ke pengendara di jalan, melakukan santunan dan bakti sosial untuk anak-anak yatim piatu, lantas membersihkan harta dengan zakat fitrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun