Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

"Kemenangan Ajaib" Antar Praveen/Melati ke Semifinal All England 2020

14 Maret 2020   08:28 Diperbarui: 14 Maret 2020   09:22 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva, tampil hebat di perempat final All England tadi malam. Mereka meraih kemenangan 'ajaib' atas ganda Tiongkok unggulan 2, Wang Yilyu/Huang Dongping untuk lolos ke semifinal | Foto: badmintonindoensia.org

Namun, yang terjadi kemudian, di angka 10-18, Praveen/Melati melaju. Berawal dari kesalahan service Dongping, Praveen yang lantas melakukan service berturut-turut mendapatkan sembilan poin. Bayangkan, sembilan poin beruntun hingga berbalik unggul 19-18.

Sembilan poin itu didapat dari kesalahan Yilyu/Dongping berupa shuttlecock menyangkut di net ataupun keluar lapangan, flick service Praveen ke pojok belakang area masuk lapangan, hingga smash keras Praveen yang tanpa ampun menghujani lapangan ganda Tiongkok.

Saat poin sama 18-18, Yilyu sebenarnya berusaha "merusak" fokus pasangan Indonesia dengan menukar shuttlecock. Dia mungkin berpikir dengan jeda beberapa detik, laju poin beruntun ganda Indonesia akan terhenti. Ternyata tidak. Poin Praveen/Melati masih bertambah jadi 19.

Ganda Tiongkok sempat menyamakan skor jadi 19-19. Tapi, itulah poin terakhir yang bisa mereka raih di game kedua. Pengembalian service sempurna Praveen ke tempat yang sulit dijangkau dan juga smash keras Praveen di posisi game point, membuat ganda Indonesia memenangi game kedua ini dengan skor, 21-19.

Game ketiga juga berlangsung menegangkan
Di awal game ketiga, Praveen/Melati lagi-lagi beberapa kali dalam situasi tertinggal. Mereka empat tertinggal 1-5, hingga 5-8. Lantas, menyamakan skor jadi 8-8. Tertinggal 8-9. Hingga menutup interval pertama dengan 11-9.

Di interval kedua, laga berjalan alot. Praveen/Melati sempat unggul 13-10 dan 14-11, bahkan 16-13. Namun, ganda Tiongkok berhasil menyamakan skor 16-16. Bila memantau pertandingan ini lewat livescore, sungguh pertandingan yang tidak baik untuk jantung. Bikin deg-degan.

Apalagi ketika Praveen dan Melati lantas unggul 20-16. Satu poin lagi untuk memenangi pertandingan. Namun, ganda Tiongkok justru berhasil mendapat tiga poin beruntun, 20-19. Rasanya dag dig luar biasa.

Para badminton lovers (BL) Indonesia pun jadi teringat kejadian memilukan di semifinal All England 2019 lalu. Kala itu, Praveen/Melati yang melawan ganda Tiongkok world number 1, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, sudah dalam posisi unggul 20-17 di game kedua usai menang di game pertama. 

Satu poin lagi mereka menang. Yang terjadi, poin mereka malah bisa dikejar dan akhirnya kalah.

Namun, kali ini, Praveen/Melati rupanya belajar dari pengalaman pahit tahun lalu. Bermula dari service Yilyu, Praveen mengembalikan bola tipis di depan net, yang lantas disambar oleh Dongping. Ternyata shuttlecock tidak menyeberang net.

Laga ketat yang berlangsung selama 1 jam 11 menit itu pun berakhir untuk kemenangan Praveen/Melati 21-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun