Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aji Santoso, Makan Konate, dan Bagaimana Seharusnya Relasi Pelatih-Pemain?

18 Februari 2020   11:39 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:35 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aji Santoso dan Makan Konate, contoh bagaimana relasi pelatih dan pemain seharusnya. Bahwa pelatih tak hanya bertugas merancang strategi, tetapi juga memahami pemainnya/Foto: Persebaya.id

Dua hari kemudian, Konate menebus kegagalannya dengan cara keren. Dia mencetak dua gol dan membuat satu assist saat Persebaya mengalahkan Madura United 4-2 (14/2) di laga terakhir penyisihan. Kemenangan ini sekaligus meloloskan Persebaya ke semifinal.  

Secepat itu Konate mampu bangkit. Hanya berselang dua hari saja, dia bisa membalik cerita kelam menjadi episode yang menggembirakan.

Apa rahasia kebangkitan Konate?

Jawabannya ada pada perlakuan Aji terhadap Konate. Usai kegagalan penalti melawan Bhayangkara, Konate sempat merasa down. Tertekan. 

Sebagai pelatih, Aji lantas mengangkat mentalnya. Bahkan, demi membuat Konate termotivasi tampil di lapangan, Aji sampai memberinya jabatan kapten saat melawan Madura United.

Jarang-jarang ada di klub, pemain baru yang baru memainkan tiga pertandingan bersama klub barunya, langsung didaulat menjadi kapten. Pun, itu terjadi di laga menentukan meski memang masih pramusim.

Toh, Aji 'menabrak aturan' itu. Demi memberikan kenyamanan pada Konate di lapangan, dia mempercayakan kapten kepada pemain berusia 28 tahun. Hasilnya, karena merasa nyaman, Konate lantas 'meledak'.  

"Ketika Konate dalam kondisi sedikit down, saya mengangkat mentalnya, saya berikan kenyamanan di tim ini. Bahkan kami menunjuk Konate sebagai kapten. Ternyata dijawab dengan sangat luar biasa, selain dia main bagus, dia cetak dua gol," terang Aji seperti dikutip dari sini.

Andai seusai laga melawan Bhayangkara, Aji ternyata marah kepada Konate karena gagal penalti sehingga membuat Persebaya dalam posisi terjepit, bahkan terancam gagal lolos ke semifinal. Andai dia lantas melampiaskan kemarahannya dengan menyindir Konate saat jumpa pers, situasinya mungkin akan berbeda.

Dari relasi Aji dan Konate tersebut, setiap pelatih bisa mengambil pelajaran. Bahwa, seorang pelatih punya peran besar dalam membuat pemain-pemainya tampil bagus di lapangan.

Mereka bukan sekadar merancang strategi yang apik. Tapi juga bagaimana caranya 'menyetel mental' pemain lewat cara mengobrol dan menanamkan rasa percaya, sehingga pemain jadi termotivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun