Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Bulan Madu" Barcelona Berakhir Cepat, Tiki-Taka Saja Tidak Cukup, Setien!

26 Januari 2020   06:20 Diperbarui: 26 Januari 2020   15:56 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi dan kawan-kawan, kalah di kandang Valencia di Liga Spanyol pada Minggu (25/1) malam. Ini kekalahan pertama Barca di era Quique Setien/Foto: Marca/AFP

Lalu, ketika menghadapi Ibiza, Barca membuat delapan kali percobaan ke gawang, dengan tiga di antaranya mengarah target. Dan dua menjadi gol.

Bagaimana ketika menghadapi Valencia? Barcelona mampu melakukan 14 kali percobaan ke gawang. Lima upaya tepat mengarah ke gawang. Sembilan tendangan lainnya melebar. Namun, tidak ada satu pun gol yang tercipta.

Tiga fakta itu menjadi bukti sahih. Bahwa Setien masih sebatas mampu membuat Barcelona menguasai permainan. Namun, dia belum bisa menjadikan Barcelona menjadi tim yang mengerikan seperti di era Luis Enrique Martinez ketika trio Messi, Luis Suarez, dan Neymar bak menjadi monster yang lantas menguasai Eropa.

Barca kurang tajam karena faktor cederanya Luis Suarez?
Memang, Barcelona tidak tampil full team. Luis Suarez tengah cedera. Padahal, penyerang asal Uruguay ini merupakan salah satu "mesin gol" Barcelona. Dia sudah mencetak 11 gol di Liga Spanyol musim ini.

Boleh jadi, karena cederanya Suarez itu, Setien lantas memasang Messi sebagai penyerang depan bersama Griezmann dalam skema 3-1-4-2. Sementara empat pemain di belakangnya diisi Frenkie De Jong dan Arthur sebagai gelandang, serta Ansu Fati dan Jordi Alba sebagai pemain sayap.

Sebelumnya, di era Valverde dan pelatih sebelumnya, Messi hampir selalu diplot sebagai penyerang sayap dalam skema main 4-2-3-1 dengan Suarez sebagai penyerang tengah.

Ya, boleh jadi, Setien mengakali absennya Suarez dengan memasang Messi dan Griezmann sebagai penyerang kembar. Meski, beberapa pundit di Liga Spanyol menyebut, Griezmann sejatinya bisa mengisi posisi Suarez. Sementara Messi yang sudah mencetak 14 gol, bersama pemain muda lulusan La Masia, Ansu Fati, bisa dioptimalkan sebagai penyerang sayap.  

Apapun itu, dari kekalahan di Mestalla, Setien kini bisa bercermin. Media-media Spanyol juga tidak lagi memujinya. Marca yang selama ini menjadi media "pendukung" Barcelona, menulis judul menyentil. "Setien's Barcelona are starting to look bad".

Bagaimana komentar Setien?

Dalam wawancara dengan Marca, Setien mengakui bila Barcelona tidak tampil bagus di markas Valencia. Utamanya di babak pertama.

"Kami kesulitan menemukan cara untuk menembus pertahanan mereka. Beberapa hal juga tidak berjalan sesuai rencana. Valencia mengambil keuntungan dari kesalahan kami. Tentu, kami akan segera menganalisis kekalahan ini dan mencarikan solusinya," ujar Setien seperti dikutip dari marca.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun