Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belanda, Zahavi, dan Pelajaran Hidup dari "Drama" Kualifikasi Euro 2020

12 September 2019   08:15 Diperbarui: 13 September 2019   08:06 2189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Belanda, bangkit dari episode kejatuhan. Mereka tampil bagus di Kualifikasi EURO 2020/Foto: Twitter UEFAEURO

Bahwa, siapapun bisa terjatuh. Tapi, siapapun juga punya kesempatan untuk bangkit. Selama bisa memetakan masalah yang menjadi penyebab kejatuhan, lantas memiliki motivasi kuat untuk bangkit, cerita move on itu bukan sekadar bualan.

Pemain tua yang tak mau kalah oleh usia
Selain Belanda, kisah lain yang menjadi "sajian utama" drama Kualifikasi Euro 2020 edisi September ini adalah tampilnya "pemain-pemain tak terkenal" dalam daftar pencetak gol terbanyak.

Awal pekan kemarin, superstar Portugal, Cristiano Ronaldo memang mencetak quat-trick (empat gol) saat menang 5-1 atas Lithuania. Namun, bukan Ronaldo yang menjadi penyerang tersubur di Kualifikasi Euro 2020. Justru, top skor Kualifikasi Euro 2020 dikuasai oleh "penyerang tak terkenal".

Adalah penyerang senior Timnas Israel, Eran Zahavi yang kini memimpin daftar top. Menariknya, Zahavi kini sudah berusia 32 tahun. Usia yang tidak lagi muda untuk ukuran pesepak bola masa kini. Toh, penyerang yang kini bermain di klub Tiongkok, Guangzhou R&F ini membuktikan bahwa usia sekadar angka.

Dia membuktikan bahwa pemain tua tidak sekadar sebagai "yang dituakan" di tim. Namun, dia bisa memberi contoh pada para juniornya tentang kebanggaan membela negara melalui sepak bola.

Zahavi sudah mencetak 9 gol. Dia mencetak gol dalam lima dari enam pertandingan yang sudah dijalani Israel. Dua diantaranya hat-trick ke gawang Austria saat menang 4-2 (24/3), dan Latvia saat menang 3-0 (7/6). Zahavi juga mencetak satu gol saat Israel kalah 2-3 dari Slovenia pada Senin (9/11) kemarin.

Namun, meski produktif, Zahavi belum bisa membawa Israel di peringkat yang bagus. Israel hanya berada di peringkat kelima dari enam tim di Grup G dengan koleksi 8 poin. Grup G masih dikuasai Polandia (13 poin) dan Slovenia (11 poin).

Selain Zahavi, nama lainnya yang juga mencetak banyak gol di kualifikasi ada Marko Arnautovic (Austria) dan Artem Dzyuba (Rusia) dengan sudah mencetak 6 gol. Termasuk penyerang Finlandia, Teemu Pukki yang tengah tampil bagus di Liga Inggris. Dia sudah mengemas 5 gol.

Drama apa lagi yang akan menanti? Yang jelas, kualifikasi September hanyalah jalan pembuka menuju Oktober yang akan menjadi penentu. Ya, hingga kini, belum ada tim yang sudah memastikan lolos ke putaran final Euro 2020.

Namun, beberapa tim hanya tinggal menunggu waktu untuk lolos. Seperti Spanyol, Belgia, Italia, dan Inggris yang selalu menang dalam separoh perjalanan kualifikasi. Sangat mungkin, di kualifikasi Oktober mendatang, beberapa tim akan memastikan lolos. Siapa tim jagoan sampean? Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun