Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kalah di Sepak Bola, Indonesia Bungkam Malaysia di Bulutangkis

6 September 2019   11:30 Diperbarui: 6 September 2019   20:40 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shesar Hireen Rustavito, mengalahkan juara bertahan asal Malaysia/Foto: Twitter Badminton Ina

Hasil pahit harus diterima Timnas Indonesia dan seluruh suporternya. Timnas Indonesia dipermalukan Timnas Malaysia, 2-3 di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9) malam.

Kekalahan yang tentu saja menyakitkan. Lha wong terjadi di kandang sendiri. Apalagi, Timnas Indonesia sempat dua kali unggul dulu lewat gol Alberto "Beto" Goncalves di menit ke-12 dan ke-39.

Namun, Malaysia bisa dua kali menyamakan skor. Bahkan, Indonesia menjadi korban come back ketika Malaysia mencetak gol di menit ke-97 lewat Mohamadau Sumareh. Sebelumnya, penyerang kelahiran Gambia ini pula yang mencetak gol pertama Malaysia. Satu gol Malaysia penyama skor 2-2 diciptakan Syafiq Ahmad di menit ke-66.

Kekalahan itu membuat Indonesia gagal membuat awal manis dalam perjalanan menggapai mimpi tampil di Piala Dunia 2022. Namun, lebih dari itu, kekalahan ini menjadi penegas bahwa Timnas Indonesia bahkan di segala level usia, hampir selalu kesulitan ketika menghadapi Malaysia.

Sebelumnya, bulan lalu, kita ingat, Timnas Indonesia U-19 juga gagal mengalahkan Malaysia. Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan takluk 3-4 dari Malaysia di semifinal

Bedanya, bila Timnas Senior tadi malam memang layak kalah karena Malaysia mampu mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang, sementara Timnas U-19 hanya kurang beruntung. Sebab, mereka mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang. Sementara gol-gol Malaysia kala itu tercipta dari penalti dan set pieces bola mati.

Toh, meski kalah dari Timnas Malaysia di lapangan SUGBK, Indonesia kemarin berhasil mengalahkan Malaysia di lapangan lainnya. Ya, beberapa pebulutangkis Indonesia berhasil mengalahkan pemain Malaysia di ajang turnamen bulutangkis, Chinese Taipen Open alias Taiwan Open 2019.

Kamis (5/9) kemarin, turnamen BWF World Tour level Super 300 ini mempertandingkan pertandingan putaran kedua. Ada 15 pebulutangkis Indonesia yang tampil. Hasilnya, sembilan (9) pemain berhasil lolos ke babak perempat final. Sementara 6 pemain lainnya terhenti.

Nah, menariknya, dari 15 pemain Indonesia yang kemarin berebut "tiket" ke perempat final, ada 3 pemain yang berhadapan dengan pemain Malaysia. Yakni tunggal putra, Shesar Hireen Rustavito, pasangan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja serta pasangan ganda putra Wahyu Nayaka Arya/Ade Yusuf Santoso.

Lalu, bagaimana hasilnya?

Dari tiga duel bertajuk "Indonesia vs Malaysia" di putaran II Taiwan Open 2019 tersebut, pebulutangkis Indonesia berhasil menang dengan skor 2-1. Ya, dua pebulutangkis Indonesia menang, sementara satu wakil takluk dari pemain Malaysia.

Kemenangan pertama Indonesia atas Malaysia di Taiwan Open kemarin diraih oleh pasangan Hafiz/Gloria. Pasangan unggulan 3 ini menang cukup mudah atas ganda campuran Malaysia, Hoo Pang Ron/Cheah Yee See, 21-18, 21-13 hanya dalam waktu 36 menit.

Di babak perempat final, Hafiz/Gloria yang mencoba memburu gelar perdana di tahun ini akan berhadapan dengan unggulan 5 asal Thailand, Nipitphon Phuangphuapet/Savitree Amitrapai. Tahun ini, prestasi terbaik Hafiz/Gloria adalah runner-up German Open Super 300 yang digelar pada pada awal Maret.

Tunggal putra Indonesia kalahkan juara bertahan asal Malaysia
Dominasi pemain Indonesia atas pemain Malaysia berlanjut ketika tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito tampil luar biasa. Vito membuat kejutan hebat ketika menghadai pemain muda Malaysia, Lee Zii Jia yang merupakan juara bertahan Taiwan Open 2018.

Vito (25 tahun) yang tidak masuk unggulan, mampu menang straight game, 21-16, 22-20 dalam waktu 40 menit atas pemain unggulan 4 tersebut seperti dikutip dari https://twitter.com/inabadminton?lang=en.

Shesar Hireen Rustavito, mengalahkan juara bertahan asal Malaysia/Foto: Twitter Badminton Ina
Shesar Hireen Rustavito, mengalahkan juara bertahan asal Malaysia/Foto: Twitter Badminton Ina
Di Taiwan Open 2019, Indonesia memang tidak mengirimkan dua tunggal putra terbaik, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Keduanya lebih difokuskan untuk tampil di China Open Super 1000 pada dua pekan depan.

Vito kini menjadi satu-satunya tunggal putra yang lolos ke perempat final. Di perempat final, Jumat (6/9), Vito akan menghadapi pemain Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk. Shesar masih unggul 2-1 dalam rekor pertemuan melawan Tanongsak. Meski di pertemuan terakhir pada Singapore Open 2019, ia kalah 21-10, 16-21, 13-21.

Sayangnya, di duel ketiga "Indonesia vs Malaysia", ganda putra Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, gagal tampil maksimal. Wahyu/Ade kalah dua game langsung, 17-21, 15-21 dari ganda Malaysia unggulan 3, Aaron Chia/Soh Woi Yiik hanya dalam waktu 30 menit. Ganda putra Malaysia yang tahun ini jadi finalis All England Open 2019 ini tengah memburu gelar perdana setelah empat kali hanya menjadi runner-up dalam dua tahun terakhir.

Menariknya, di perempat final hari ini, duel "Indonesia vs Malaysia" akan berlanjut. Pasangan ganda campuran muda Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari akan menghadapi unggulan 1 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Secara pengalaman, Rinov/Pitha kalah jauh. Pasangan Malaysia yang acapkali disebut CPS/GLY oleh fans mereka ini merupakan pemain senior. Capaian terbaik mereka adalah medali perak di Olimpiade Rio 2016 silam.

Toh, Rinov/Pitha juga punya gelar mentereng, yakni juara dunia junior 2017. Artinya, tidak ada jaminan senioritas menjadi penentu kemenangan.

Selain Vito, Hafiz/Gloria, dan Rinov/Pitha, masih ada enam wakil Indonesia yang juga akan tampil di babak perempat final. Termasuk ganda campuran Tontowi Ahmad/Winny Octavina.

Tunggal putri berpeluang jumpa di final, ganda putra/putri berkesempatan juara
Namun, yang paling menarik disorot adalah dua tunggal putri terbaik Indonesia, Gregoria Mariska dan Fitriani. Mereka berhasil lolos ke perempat final. Bahkan, keduanya berpeluang menciptakan "all Indonesian Final".

Kemarin, Gregoria Mariska yang menjadi unggulan kelima, tanpa kesulitan mengatasi pemain Swiss, Sabrina Jaquet. Jorji--panggilan Gregoria menang dua game langsung, 21-10, 21-15 dalam waktu 25 menit. Sementara Fitriani memenangi 'duel saudara' melawan rekan pelatnas, Ruselli Hartawan, dengan skor cukup ketat, 24-22, 21-1 dalam waktu 39 menit.

Di perempat final, Gregoria akan melakoni pertandingan berat. Dia akan bertemu unggulan 4 asal Korea Selatan, Sung Ji-hyun. Sementara Fitriani bertemu pemain Thailand, Supanida Katethong yang kemarin tampil mengejutkan dengan menyingkirkan unggulan 3, Zhang Beiwen dari Amerika Serikat.

Harapan terbesar Indonesia untuk membawa pulang dari Taiwan Open 2019 ada di sektor ganda putra dan ganda putri. Di ganda putra, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto jadi satu-satunya harapan untuk meraih gelar. Kemarin, Fajar/Rian lolos ke perempat final usai mengalahkan ganda putra tuan rumah, Lee Jhe-huei/Yang po-hsuan dengan skor 21-19, 21-18.

Di perempat final, Fajar/Rian yang menempati unggulan 1, akan menghadapi pasangan racikan baru asal Denmark, yakni Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen. Sebelumnya, Boe berpasangan dengan Carsten Mogensen sempat jadi ganda putra rangking 1 dunia. Dengan menjadi unggulan 1, Fajar/Rian tentunya diharapkan bisa menjadi juara di Taiwan Open.

Di ganda putri, Indonesia punya dua pasangan yang lolos ke perempat final. Yakni pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu dan pasangan muda, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto. Di perempat final, Greysia/Apri akan bertemu ganda putri muda Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata. Sementara Siti Fadia/Ribka menghadapi ganda Korea unggulan 2, Lee So-he/Shin Seung-chan.

Taiwan Open akan menjadi kesempatan terbaik bagi Greysia/Apri untuk meraih gelar. Selain karena Greysia/Apri menjadi unggulan 1, tiga ganda putri top Jepang yang menduduki rangking 1-3 dunia dan juga ganda putri Tiongkok tidak ikut tampil di turnamen ini.

Ah, semoga pemain-pemain Indonesia kembali tampil maksimal di babak perempat final hari ini. Yang patut ditunggu tentunya bukan hanya cerita kemenangan atas pemain Malaysia. Tapi juga kabar gembira semua pemain berhasil lolos ke semifinal. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun