Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Dua Jempol untuk Duet Pelatih Ganda Putra Indonesia, Satu Wakil Tampil di Final

24 Agustus 2019   07:24 Diperbarui: 24 Agustus 2019   07:30 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih ganda putra Indonesia, coach Herry IP (kiri) dan Aryo Mnarat/Foto: bolasport.com

Menariknya lagi, di semifinal, Greysia/Apri akan kembali bertemu lawan yang sama dengan tahun lalu, yakni pasangan Jepang, Wakana Nagahara/Mayu Matsumoto.

Bila tahun lalu, Greysia/Apri kalah dari Mayu/Wakana yang akhirnya jadi juara dunia 2018, semoga kali ini ceritanya berbeda. Semoga mereka bisa lolos ke final. Ya, siapa tahu, Greysia/Apri bisa menjadi ganda putri pertama Indonesia yang jadi juara dunia.

Perempat final berakhir happy ending, dua ganda putra Indonesia lolos ke semifinal

Drama perempat final Kejuaraan Dunia 2019 dari Swiss yang berlanjut hingga malam hingga (dini hari waktu Indonesia), akhirnya berakhir happy ending bagi penggemar bulutangkis Indonesia.

Ya, sebuah akhir yang bahagia setelah dua ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhamamd Rian Ardianto berhasil lolos ke semifinal.

Hendra/Ahsan lebih dulu memastikan lolos ke semifinal setelah mengalahkan pasangan asal Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng staright game dengan skor 21-17, 21-19. Pasangan juara dunia 2013 dan 2015 ini hanya butuh waktu 41 menit untuk menyudahi perlawanan ganda putra terbaik Taiwan tersebut.

Cerita pemain Indonesia di perempat final, ditutup oleh penampilan luar biasa dari Fajar/Rian. Pasangan yang selama 2019 tampil naik turun ini mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka saat menghadapi ganda Korea Selatan, Choi SolGyu/Seo Seung Jae. Fajar/Rian menang dua game langsung, 21-13, 21-17 dalam waktu 43 menit.

Sekadar informasi, ganda Korea inilah yang sebelumnya membuat kejutan dengan memulangkan ganda putra rangking 1 dunia asal Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di putaran kedua. Karenanya, kemenangan Fajar/Rian ini menjadi 'balas dendam manis' bagi ganda putra Indonesia.

Tentu saja, aplaus layak diberikan kepada Fajar/Rian. Meski awalnya tidak terlalu diharapkan bisa melangkah jauh merujuk penampilan mereka sepanjang 2019 yang memang angin-anginan, toh Fajar/Rian mampu bangkit di saat yang tepat, di kejuaraan yang tepat.

Apalagi, di pertemuan pertama melawan ganda putra Korea tersebut, yakni di Australia Open pada awal Juni lalu, Fajar/Rian kalah. Mereka kalah rubber game, 21-17 13-21 19-21. Artinya, kemenangan ini jadi bukti, mereka berhasil belajar dari penampilan sebelumnya melawan Choi SolGyu/Seo Seung Jae.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Fajar menyebut kali ini bisa lebih menjaga fokus dibandingkan dengan pertemuan di Australia Open dulu. Mereka sudah tahu cara bermain pasangan Korea tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun