Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mahasiswa, Masihkah Kau Hobi Membaca Buku?

23 Juni 2019   06:39 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:46 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca buku| Sumber: Jetta Productions

Bagi banyak mahasiswa kini, buku tidak lagi dilirik karena dianggap kurang menarik. Sama seperti halnya ketika mereka melihat koran ataupun majalah yang banyak dijual dipinggir jalan ketika pagi. 

Palingan mereka membaca koran bila sedang ngopi ataupun makan di warung sego bungkus dan kebetulan di warung tersebut ada koran gratis yang bisa dibaca. Atau bila kebetulan orang tua mereka di rumah rutin membeli koran.

Saya pernah mengajukan pertanyaan perihal siapa dari mereka yang sering atau setidaknya seminggu sekali masih rutin membeli koran? Mereka terdiam. 

Mungkin mereka sedang mengingat-ingat kapan kali terakhir membeli koran. Atau memang mereka yang rata-rata lahir setelah era 2000-an, tidak pernah merasakan sensasi membeli koran.

Namun, meski tidak lagi hobi membaca buku ataupun output media cetak, bukan berarti mahasiswa-mahasiswa ini malas membaca. Sebab, harus dibedakan antara semangat membaca dengan membaca buku ataupun media cetak.

Mereka masih senang membaca. Meski medianya berbeda. Bukan lagi buku ataupun koran. Bahan bacaan mereka kini media daring ataupun akun media sosial media-media yang menyajikan berita terkini dan mereka ikuti (menjadi follower akun tersebut).

Nyatanya, ketika di awal kuliah, saya sering bertanya perihal berita apa yang sedang viral selama sepekan ini, mereka antusias menjawab dengan berbagai jawaban. 

Dari mulai kabar politik, olahraga, hingga kabar artis. Itu yang membuat saya senang. Meski saya juga sering menyelipkan godaan agar mereka membaca buku.

Tetapi, terpenting adalah masih gemar membaca. Saya paham, era mereka berbeda dengan era saya dulu. Era mereka bukan lagi merasakan harus menempuh beberapa kilometer dengan mengayuh sepeda demi membeli majalah kesukaan di kios koran. Kebanyakan mereka bukan lagi penikmat koran.

Namun, seberapapun berbeda era dan kebiasaannya, terpenting adalah tetap membaca. Membaca dari media apa saja. Asal jangan membaca berita bohong lantas meyakini kebohongan itu sebagai kebenaran. 

Tugas kuliah agar mereka menulis di Kompasiana ataupun media cetak alias tulisan mereka tayang di media, juga salah satu bentuk dorongan agar mereka gemar membaca buku dan media lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun