Tim bulu tangkis Indonesia melaju ke babak perempat final Piala Sudirman 2019 yang digelar di Nanning, Tiongkok. Meski kalah 2-3 dari tim Denmark di pertandingan kedua, Rabu (22/5) tadi malam, Indonesia tetap lolos sebagai juara Grup 1B.
Bekal kemenangan 4-1 atas tim Inggris di laga pertama (19/5), menjadi penolong bagi tim Indonesia. Sementara Denmark yang di laga pertama kalah 2-3 dari Inggris, lolos sebagai runner-up.
Meski tampil di perempat final sebagai juara grup, ada beberapa catatan yang menyertai lolosnya Indonesia. Beberapa catatan yang mungkin tidak terlalu berlebihan bila menyebutnya sebagai "nilai merah". Catatan yang tentu saja harus dievaluasi dan diperbaiki.
Apa saja catatan minus untuk tim Indonesia?
Pertama adalah penampilan ganda campuran yang masih belum mampu menyumbangkan poin. Ya, dari dua laga di penyisihan, ganda campuran Indonesia selalu kalah.
Tadi malam, pasangan Hafiz Faizal dan Gloria Widjaja yang tampil di laga pertama dan sejatinya menang peringkat BWF dari lawannya, malah kalah cukup mudah 17-21, 11-21 dari ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Sara Thygesen. Padahal, Mathias Christiansen tidak lagi bermain dengan pasangan terbaiknya, Christinna Pedersen yang sudah pensiun.
"Saya kurang puas dengan penampilan saya, biasanya saya dapat poin dari servis saya, tapi kali ini servis saya tidak seperti biasanya. Bola-bolanya ke Hafiz jadi tanggung dan menyusahkan, dan saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan juga lebih siap menunggu bola-bola dari kami," ujar Gloria usai pertandingan dikutip dari badmintonindonesia.org
Di laga sebelumnya ketika melawan Inggris, pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva juga gagal menyumbangkan poin untuk menyempurnakan kemenangan Indonesia. Praveen/Melati takluk dari pasangan suami istri, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Tentu saja, kalah menang itu hal biasa dalam pertandingan. Namun, kekalahan dua pasangan ganda campuran ini memunculkan kekhawatiran. Bahwa permainan mereka masih labil. Perolehan skor yang cukup jauh menjadi buktinya.
Menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih tim Indonesia, siapa pasangan ganda campuran yang akan dimainkan di perempat final. Apakah tetap memilih Hafiz/Gloria atau Praveen/Melati. Atau memainkan Tontowi Ahmad/Winny Octavina yang tampil bagus dalam beberapa turnamen BWF Tour sejak dipasangkan pada Maret lalu.