Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Saatnya Akhiri "Paceklik Gelar" di Kejuaraan Bulutangkis Asia

23 April 2019   07:40 Diperbarui: 23 April 2019   08:31 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie (paling kiri) dan Anthony Ginting (dua dari kanan), berpeluang juara di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019/Foto: Twitter Badminton Ina

Marcus/Kevin memburu gelar perdana di Kejuaraan Asia
Peluang meraih gelar juga ada di sektor ganda putra. Pasalnya, Indonesia menurunkan empat pasangan terbaiknya. Yakni Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang ketiganya kini masuk peringkat tujuh besar dalam rangking dunia. Selain ketiganya, masih ada pasangan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf.

Khusus bagi Marcus/Kevin, ganda putra rangking 1 dunia ini akan memburu gelar pertama di Kejuaraan Asia. Marcus/Kevin memang belum pernah jadi juara di kejuaraan ini.

Di dua edisi terakhir BAC, yakni tahun 2017 dan 2018, Marcus/Kevin tidak ikut berpartisipasi. Mereka sekali tampil di Kejuaraan Asia, yakni di tahun 2016 dan terhenti di perempat final.

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya/Foto: Twitter Badminton Ina
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya/Foto: Twitter Badminton Ina
Kejuaraan Bulutangkis Asia juga akan menjadi kesempatan bagi Marcus/Kevin untuk bangkit setelah tiga kegagalan beruntun di All England, Malaysia Open dan Singapore Open. Pelatih ganda putra PBSI, Herry Imam Pierngadi mengaku tidak khawatir dengan penampilan Marcus/Kevin, meski dia menyebut harus ada evaluasi di mana kekurangannya.

"Saya sudah minta tim Litbang meneliti, lose poin nya di mana, banyak kesalahannya di mana. Ini untuk evaluasi ke depan," ujar Herry IP dikutip dari badmintonindonesia.org.

Sementara di sektor ganda putri, sudah 23 tahun paceklik gelar berlangsung sejak Eliza Nathanael/ Finarsih memenanginya pada 1996 silam. Kepada empat pasangan, Greysia Polii/Apriani Rahayu, Della Destiara/Rizki Amelia, Yulfira Barkah/Jauza Fadhilla Sugiarto dan Siti Fadia/Agatha Imanuela, digantungkan harapan untuk meraih gelar.

Meski, mereka harus bersaing dengan ganda putri Jepang yang menguasai sektor ini dalam tiga tahun terakhir BAC. Juga ganda putri TiIongkok yang pernah 10 tahun beruntun juara pada 2006-2015.

Sementara di ganda campuran, semoga saja gelar terakhir lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, bisa menginspirasi empat pasangan ganda campuran Indonesia untuk tampil oke di BAC tahun ini. Empat pasangan tersebut yakni Hafiz Faizal/Gloria Widjaja, Praveen Jordan/Melati Daeva, Rinov Rivaldy/Pitha Mentari dan Alfian Eko Prasetya/Marseilla Gischa.

Penampilan ganda campuran Indonesia dalam beberapa turnamen BWF terakhir sebenarnya memperlihatkan progres. Meski, mereka masih belum menemukan cara untuk mengalahkan dua ganda campuran Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilu/Huang Dongping yang menjadi unggulan teratas di kejuaraan ini. 

Menariknya, di pertandingan pertama, Selasa (23/4), pasangan ganda campuran Indonesia langsung bertemu pasangan tuan rumah di round 1. Alfian/Marsheilla akan menghadapi Wang Yilu/Huang Dongping yang merupakan juara bertahan. Sementara Hafiz/Gloria menghadapi Zhang Nan/Li Yinhui.

Pada akhirnya, mari mengucap selamat berjuang untuk pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia di Kejuaraan Asia 2019. Selalu ada harapan baru untuk mengubah hasil buruk yang sudah berlalu. Termasuk harapan mengubah Badminton Asia 2019 yang sebelumnya tidak ramah, menjadi menyenangkan. Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun