Ada pertanyaan menarik yang sempat disampaikan kawan media. Intinya, dia menanyakan perihal para pengemudi yang tentunya bukan generasi milenial karena usianya rata-rata 40-50 tahun-an, apakah bisa melek teknologi berbasis aplikasi seperti yang dikembangkan oleh Ritase?
Dari jawaban CEO Ritase, Iman Kusnadi yang saya tangkap, layanan logistik truk berbasis aplikasi ini didesain simple sehingga bisa mudah dipahami para pengemudi. Terlebih, layanananya tidak mengubah alur yang sudah ada sebelumnya, melainkan mempermudah dengan platform digital.
"Mereka (pengemudi) ini kan akan terima pesanan langsung dari aplikasi di handphone mereka, jadi kami mau ajak para mitra untuk jadi ahli dalam menggunakan teknologi digital. Ritase hadir untuk mempersiapkan mitra kami semua untuk masuk ke era digital tanpa pusing tujuh keliling," ujar Iman.
Iman menambahkan, keberadaan garasi singgah di jalur lingkar timur Sidoarjo bisa difungsikan para pengemudi untuk beristirahat sembari mempersiapkan perjalanan lanjutan atau perjalanan pulang. Garasi singgah tersebut juga dapat digunakan sebagai wadah berkomunitas, saling kenal dan bersilaturrahmi antar pengemudi. "Kami juga akan dukung dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan skill dan pengetahuan para mitra," imbuh Iman.Â
Nah, merujuk pada hal itu, Arief menyebut tidak ada alasan bagi pengemudi era kekinian untuk tidak memahami teknologi. Sebab, eranya sekarang memang sudah era digital. Pilihannya hanya beradaptasi atau tertinggal.Â
"Saya meyakini driver kita mampu beradaptasi dengan teknologi. Kami nggak mau driver luar yang malah masuk sementara driver kita nggak kepakai. Jadi harus paham teknologi," ujar Arief.
Menariknya, dalam kegiatan tersebut, para pengemudi yang hadir juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan mata sekaligus pembagian kacamata secara gratis. Kegiatan yang menjadi bagian aktivitas Ritase Peduli ini dimaksudkan untuk mengedepankan safety driving. Pasalnya, bekerja sebagai pengemudi truk mengandalkan indra penglihatan. Karenanya, untuk melintasi jarak puluhan bahkan ratusan kilometer, penting bagi driver untuk menjaga keselamatan selama bekerja.Â
"Teman-teman driver yang merupakan mitra penting Ritase, kesejahteraan dan keamanannya merupakan prioritas kami. Kami berharap kehadiran garasi singgah ini membuat performa pengemudi bisa terus terjaga dalam menjalankan tugas," sambung Arief Effendy. Â
Dan memang, di bidang apa saja, teknologi sejatinya hadir untuk memudahkan, bukan sebaliknya. Termasuk juga pemanfaatan teknologi dalam perkembangan industri logistik. Pada akhirnya, tidak hanya pengemudi truk seperti Nuraji yang bisa mendapatkan kemanfaatan dari aplikasi layanan logistik truk seperti Rtase ini. Keluarga para pengemudi pastinya juga ikut gembira merasakan kebaikan dari pemanfaatan teknologi ini. Salam