Memang, Firman diturunkan statusnya menjadi "magang" dari predikat "utama" di tahun 2018 lalu. Posisinya sebagai pemain utama di Pelatnas kini diisi oleh juniornya, Ikhsan Leonardo Rumbay dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Toh, dia masih mendapatkan kesempatan.
Malah, Fitriani dimasukkan dalam salah satu dari tiga tunggal putri (bersama Gregoria dan Ruselli Hartawan) yang diproyeksikan berjuang merebut tiket lolos ke Olimpiade 2020. Status itu tentunya diharapan membuat Fitriani merasa punya tanggung jawab lebih untuk tampil bagus.
Fitri dan Firman tampil keren di Thailand Masters 2019
Karenanya, turnamen Thailand Masters yang digelar di Bangkok, mulai 8 Januari hingga 13 Januari 2019, menjadi panggung pertama untuk menilai Fitri dan Firman. Yang terjadi, Fitri dan Firman rupanya bertekad menjadi "pemain baru" di tahun baru. Pemain baru yang memiliki semangat baru.
Dan, lihatlah, dua pemain yang tahun lalu acapkali menjadi korban perundungan di media sosial oleh suporter yang entah karena saking fanatiknya atau tidak tahu cara mendukung yang benar, mampu tampil hebat di Thailand Masters.Â
Mereka seperti ingin menunjukkan bahwa mereka memang layak mendapat kesempatan dari PBSI untuk mengharumkan bangsa di lapangan bulutangkis. Mereka seperti ingin memberi pesan kepada para perundungnya selama ini.
Di atas kertas, Jindapol menang di banyak aspek. Dia merupakan juara bertahan. Di usianya yang sudah 27 tahun, dia lebih berpengalaman. Rangking dunianya juga lebih bagus (rangking 14 berbanding rangking 33). Apalagi, dia bermain di depan suporternya sendiri.
Namun, Fitriani rupanya punya 'skenario' lain. Fitriani membuktikan, perjuangan di lapangan-lah penentunya. Di pertemuan pertama mereka di BWF World Tour, Fitriani tidak mau kalah.
Hasilnya, dia langsung unggul telak di game pertama, 21-10. Dia game kedua, Jindapol sempat bangkit dan menang 21-17. Tetapi di game ketiga, Fitri kembali menemukan pola permainan seperti di game pertama dan akhirnya menang 21-16. Fitri butuh waktu 1 jam 2 menit untuk mengalahkan Jindapol.
Keberhasilan mengalahkan Jindapol tentunya menjadi pelecut semangat bagi Fitriani untuk bisa melangkah jauh di turnamen ini. Minimal, satu pesaing berat sudah dikalahkan. Tetapi, Thailand Masters belum usai. Masih ada dua fase lagi menuju final.