Sama seperti Greysia/Apri, Chen/Jia juga mengalami kekalahan di pertandingan pertama atas junior mereka, Du Yue/Li Yinhui. Dan memang, bila merujuk pencapaian di tahun 2018, performa Chen/Jia yang merupakan juara dunia 2017, tengah menurun. Meski meraih medali Asian Games 2018, mereka belum pernah juara BWF World Tour. Tiga kali masuk final, tetapi semuanya berujung kekalahan. Artinya, Greysia/Apri seharusnya punya peluang menang.
Sementara harapan Anthony Ginting untuk lolos ke semifinal, akan ditentukan di pertandingan kedua saat melawan pemain tuan rumah, Shi Yuqi. Tadi malam, Ginting yang tadi malam tampil di pertandingan terakhir hari pertama BWF World Tour Finals 2018, kalah rubber game dari pemain Taiwan, Chou Tien Chen yang merupakan unggulan 1 tunggal putra di turnamen ini. Menang 21-17 di game pertama, Ginting justru kalah tipis, 18-21 dan 18-21 di game kedua dan game ketiga dalam pertandingan menguras keringat selama 1 jam 16 menit.
Sementara Shi Yuqi meraih kemenangan rubber game atas pemain Korea, Son Wan-ho. Pertemuan Ginting-Shi Yuqi mengingatkan kita pada perjuangan heroik Ginting di final beregu Asian Games 2018 silam. Ginting mengalami cedera di akhir pertandingan dan akhirnya mundur.
Bagaimana pemain Indonesia lainnya?
Tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto yang berhasil meraih mengalahkan pemain Thailand, Kantaphon Wangcharoen di pertandingan pertama akan menghadapi pemain India, Sameer Verma di hari kedua.
Dikutip dari badmintonindonesia.org, rekor pertemuan Tommy-Verma sementara imbang 1-1. Namun, Tommy menang di pertemuan terakhir mereka di kejuaraan Malaysia Open 2018, dengan skor 21-13, 21-5. Artinya, putra legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto ini berpeluang untuk kembali menang dan memperbesar peluang lolos ke semifinal.
Sementara ganda putra andalan Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang kemarin menang rubber game atas ganda Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, akan menghadapi salah satu musuh bebuyutannya di hari kedua.
Ganda rangking 1 dunia ini akan menghadapi gand aputra juara dunia 2018 asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen. Pasangan berpostur jangkung yang oleh warganet Indonesia dijuluki "duo menara" ini juga meraih kemenangan di hari pertama atas junior mereka, Han Chengka/Zhou Haodong.
Di tahun 2018 ini, Marcus/Kevin dua kali bertemu Li/Liu di final turnamen BWf World Tour. Yakni di Indonesia Masters dan Japan Open. Hasilnya, dua final tersebut berhasil dimenangi Marcus/Kevin. Namun, dengan status sebagai tuan rumah, Li/Liu tentunya akan memiliki motivasi besar untuk mengalahkan Marcus/Kevin.
Sedangkan pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang tampil hebat di hari pertama dengan menaklukkan ganda Jepang juara All England 2018, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, kali ini akan menghadapi ganda Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Kemenangan atas Yuta/Arisa tentunya membuat Hafiz/Gloria lebih percaya diri menghadapi Chan/Goh. Andai saja mereka bisa kembali menang, itu bukan hanya bermakna 'tiket' ke semifinal bisa dalam genggaman. Lebih dari itu, Hafiz/Faizal telah menjawab harapan badminton lover Indonesia yang mengharapkan munculnya pengganti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran. Selamat berjuang pemain-pemain Indonesia. Salam bulutangkis.
