Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Para Unggulan "Rontok Cepat" di Denmark Open, Berkah bagi Pemain Indonesia?

17 Oktober 2018   16:02 Diperbarui: 17 Oktober 2018   17:31 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa serunya memantau sebuah turnamen olahraga di hari pertama? Merujuk pada sistem turnamen yang berlangsung selama sepekan, hari-hari awal yang biasanya mempertandingkan babak penyisihan, biasanya dipenuhi formalitas belaka. Formalitas dalam wujud tim/pemain top yang menjadi unggulan, melenggang mulus ke babak berikutnya karena belum mendapatkan lawan sepadan.

Namun, teori itu tidak sepenuhnya berlaku di bulutangkis. Di bulutangkis, turnamen (papan atas) yang durasinya memakan waktu seminggu, dari babak 32 besar hingga final, keseruan bisa langsung tersaji di hari pertama.

Sebab, tidak ada jaminan pemain-pemain unggulan bisa menang meski melawan pemain non unggulan. Malah, kejutan sering terjadi sebagai penanda kualitas kemampuan pemain bulutangkis yang tampil di turnamen BWF World Tour era sekarang, tidak berbeda jauh.

Gambaran seperti itulah yang terjadi di hari pertama turnamen Denmark Open 2018 yang berlangsung Selasa (16/10/2018) pagi hingga petang waktu setempat atau siang hingga malam waktu Indonesia.

Dua tunggal putri top dunia langsung terhenti

Ya, hari pertama Denmark Open 2018 yang berlangsung di Odense, bak menjadi "kuburan" bagi beberapa pemain top yang menjadi kandidat juara. Utamanya di sektor. Beberapa pemain berstatus unggulan tunggal putra/putri langsung tumbang di hari pertama turnamen BWF World Tour level Super 750 ini.

Kejutan terbesar datang dari sektor tunggal putri. Rasanya tidak ada yang menduga, pemain tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin, yang penampilannya tengah menanjak, langsung out di round 1.

Marin yang merupakan juara eropa 2018 dan juga juara dunia 2018, dikalahkan pemain tuan rumah non unggulan, Mia Blichfeldt lewat rubber game ketat, 19-21, 21-14 dan 19-21 dalam waktu 1 jam 6 menit seperti dikutip dari  bwfworldtour.bwfbadminton.com.

Hasil ini mengejutkan karena penampilan Marin (25 tahun) memang tengah melejit di tahun 2018 ini. Selain meraih gelar juara dunia dan Eropa 2018, pada akhir September lalu dia menjuarai Japan Open 2018 dan China Open 2018. Marin seperti merebut "panggung" dari tunggal putri rangking 1 dunia asal Taiwan, Tai Tzu-Ying yang selepas meraih medali emas Asian Games 2018, penampilannya menurun.

Tidak hanya Carolina Marin, nasib apes juga dialami tunggal putri terbaik India, Pusarla Venkata Sindhu. Sindhu yang menjadi unggulan 3, langsung out setelah kalah dari pemain Amerika Serikat, Zhang Beiwen lewat rubber game 17-21, 21-16 dan 18-21 dalam waktu 55 menit. 

Hasil ini menjadi ulangan final di India Open 2018 pada awal Februari lalu. Kala itu, Sindhu yang berharap meraih gelar pertamanya di tahun ini, secara mengejutkan justru kalah dari Zhang (28 tahun). Zhang Beiwien merupakan pemain kelahiran Tiongkok yang lantas pindah ke Singapura di usia 13 tahun lantas sejak tahun 2012 lalu bermain untuk Amerika Serikat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun