Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan featured

"Kaya" Pemain Muda Potensial, Indonesia Punya Prospek Cerah di Ganda Putri

8 September 2018   11:34 Diperbarui: 20 Januari 2020   15:25 1824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Fadia (belakang) dan Agatha Imanuela, salah satu ganda putri masa depan Indonesia/Foto: PBSI

Bahkan, di tahun ini, keduanya sudah diikutkan di Kejuaraan Dunia (senior) 2018.

Yulifrah Barkah dan Jauza Fadhila saat tampil di Kejuaraan Dunia Junior 2016/Foto Djarumbadminton
Yulifrah Barkah dan Jauza Fadhila saat tampil di Kejuaraan Dunia Junior 2016/Foto Djarumbadminton
Lalu Jauza Fadhila Sugiarto (19 tahun) dan Yulfirah Barkah (20 tahun). Keduanya sudah tampil bersama di Kejuaraan Dunia junior 2016 di Spanyol dan berhasil meraih medali perunggu. Sempat dipisah, mereka kini kembali dimainkan bersama di Hyderabad Open 2018.

Satu lagi ada pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto yang pada pertengahan Juli lalu berhasil menjadi juara Asia Junior 2018. November nanti, mereka akan tampil di Kejuaraan Dunia junior 2018 yang digelar di Kanada. 

Di Hyderabad Open, mereka terhenti di round 2 dari Yulfira/Jauza. Menariknya, Jauza pernah bermain dengan Ribka di Kejuaraan Dunia 2017 dan meraih medali perak. Juga medali perunggu di Kejuaraan Asian Junior 2017.

Berpotensi seperti Jepang yang mendominasi persaingan ganda putri dunia

Pendek kata, Indonesia kini kaya pilihan pemain di ganda putri. Indonesia punya prospek cerah di sektor ganda putri seiring bermunculannya ganda putri muda potensial. 

Tinggal bagaimana PBSI menempa kualitas dan mematangkan konsistensi mereka dengan sering menerjunkan mereka ke turnamen-turnamen.

Bukan tidak mungkin, dua atau tiga tahun mendatang, Indonesia bisa memiliki lebih banyak ganda putri yang masuk jajaran pemain elit dunia. Terlebih, Indonesia kini sudah memiliki Apriyani Rahayu (20 tahun) yang sudah matang bersama Greysia Polii. Plus pasangan Rizki Amelia (28 tahun)/Della Haris Pradipta (25 tahun).

Ganda putri muda Indonesia, semoga tidak layu sebelum berkembang/Foto: bolasport.com
Ganda putri muda Indonesia, semoga tidak layu sebelum berkembang/Foto: bolasport.com
Bukan tidak mungkin, dengan prospek yang ada sekarang, kelak Indonesia bisa mengikuti jejak Jepang yang kini mendominasi persaingan di ganda putri. 

Jepang kini memiliki empat atau lebih ganda putri kelas dunia. Ada Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang kini rangking 1 dunia, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang juara Olimpiade 2016, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang merupakan juara dunia 2018. Serta Shiho Tanaka/Koheru Yonemoto, peraih perunggu Kejuaraan Dunia 2018

Siapa tahu, kelak Indonesia bisa memutus dominasi Jepang di sektor ganda putri. Sebab, rata-rata ganda putri Jepang kini berusia 26 tahun. Kecuali Mayu Matsumoto yang masih 23 tahun dan Wakana Nagahara yang mash 22 tahun. 

Terpenting, semoga ganda putri muda Indonesia tidak layu sebelum berkembang. Salam bulutangkis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun