Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Karena Tolak Angin, "Baterai Energi" Menulis Saya Bisa Tahan Lebih Lama

13 Agustus 2018   22:57 Diperbarui: 13 Agustus 2018   23:36 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Angin SidoMuncul, teman bekerja menulis sejak tahun 2005 silam/Foto pribadi

Dalam beberapa hal, tubuh kita ternyata memiliki kesamaan dengan handphone. Utamanya dalam hal mengetahui daya tahan 'baterai' yang dalam tubuh kita berwujud stamina/energi. Seperti handphone yang ketika baterai nya akan habis lantas mengirimkan tanda agar segera di-charge, tubuh kita pun demikian.

Ketika 'baterai' kita mulai kehabisan daya, tubuh akan mulai mengirimkan beberapa sinyal berupa badan lemas, pusing atau perut kembung. Dan, seperti handphone yang harus di-charge untuk mengisi kembali daya batere, tubuh pun juga harus diisi lagi energinya dengan beristirahat/tidur.

Masalahnya, dalam kondisi dengan berbagai pertanda badan akan sakit tersebut, ternyata ada pekerjaan menumpuk yang atas nama deadline tidak bisa ditawar waktu selesainya dan juga tidak mau tahu kondisi tubuh kita. Mau sehat atau mau sakit, pekerjaan harus selesai sebelum batas waktu yang ditentukan.

Alur cerita seperti itulah yang kerapkali saya alami sejak memutuskan bekerja sebagai freelance writer mulai tahun 2017 silam. Saya sering melewatkan malam-malam dengan lembur di depan laptop untuk menyelesaikan beberapa tulisan untuk majalah yang deadline nya berbeda-beda. Ada yang harus selesai jelang akhir bulan. Ada yang tengah bulan sudah harus beres. Belum lagi bila ada orderan tulisan mendadak sehingga di siang hari saya harus ke Surabaya untuk bertemu dengan narasumber dan malamnya kembali bekerja di depan laptop.

Dengan ritme kerja yang menguras pikiran dan stamina seperti itu, baterai energi saya rentan terkuras habis hingga terkadang badan lemas dan kepala pusing. Belum lagi bila telat makan, salah mengonsumsi makanan ataupun ketika cuaca kurang bersahabat semisal kehujanan dari Surabaya hingga Sidoarjo.

Karenanya, untuk berjaga-jaga menghadapi kondisi gejala mendadak sakit karena over lelah bekerja, saya selalu sedia Tolak Angin SidoMuncul di rumah. Bila sewaktu-waktu tubuh saya mulai menunjukkan tanda-tanda nge-drop, saya tinggal meminum Tolak Angin.

Bagi saya, Tolak Angin bukan sekadar produk racikan tradisional yang dikemas dengan teknologi modern untuk menyembuhkan masuk angin saja. Lebih dari itu, Tolak Angin ternyata juga berkhasiat untuk mengatasi sakit perut, mual dan muntah-muntah, meredakan batuk, tenggorokan gatal dan kering, serta mencegah pusing dan mabuk perjalanan. Faktanya, saya telah beberapa kali membuktikan khasiat Tolak Angin.

Di malam hari, ketika stamina mulai terasa drop imbas beraktivitas seharian, saya terbiasa mengonsumsi Tolak Angin agar bisa tetap on fire untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus segera selesai.

Pun, pernah ketika jelang tengah malam, kepala saya mendadak pusing, perut mual, dan badan terasa lemas karena kecapaian, saya lantas mengambil satu sachet Tolak Angin. Selain bisa langsung diminum dari kemasan sachetnya, saya juga biasa mencampur Tolak Angin dengan segelas teh anget. Setelah itu, mengistirahatkan badan. Dan, esoknya, badanpun jadi segar.

Pendek kata, Tolak Angin SidoMuncul efektif untuk mengisi kembali 'baterai energi' saya. Tolak Angin telah menjadi kawan saya dalam bekerja menulis. Dan tentu saja, karena kerja bisa on terus dan bisa selesai tepat waktu, pemasukan untuk keluarga pun Alhamdulillah bisa mengalir lancar.

Percaya khasiat Tolak Angin sejak dulu

Kepercayaan saya kepada Tolak Angin sebenarnya bukan baru saja ketika mulai menekuni pekerjaan menulis sebagai free lancer pada tahun lalu. Ketika pertama kali bekerja di "pabrik surat kabar" pada April 2005 silam yang mengharuskan saya berkeliling ke mana saja untuk mewawancara narasumber di siang hari lantas kembali kantor jelang petang kemudian menulis hingga malam, saya sudah terbiasa membawa Tolak Angin di dalam tas kerja.

Di masa-masa itu, bisa makan teratur sesuai jam yang telah ditentukan seperti di buku pelajaran sekolah dulu, seolah menjadi 'barang mahal'. Yang terjadi, saya hampir selalu telat makan. Makan siang biasanya baru bisa jelang Maghrib. Malah kadang tidak sempat sarapan di pagi hari. Imbasnya, saya rentan masuk angin, perut mual dan kepala pusing. Terlebih saya terkadang pulang larut malam dan perjalanan dari kantor ke ruman pun lumayan jauh.

Untung ada Tolak Angin yang praktis dan berkhasiat tidak hanya untuk mengatasi masuk angin. Tetapi juga baik diminum pada saat perjalanan jauh, aktivitas padat, kecapaian, maupun kurang tidur. Sesampai di rumah, tinggal minum Tolak Angin, lantas beristirahat dan esoknya kembali bugar.  

Mengapa harus Tolak Angin SidoMuncul ?

Sejak Tolak Angin masih 'sendirian' di pasaran di tempat saya sebagai produk racikan tradisional yang dikemas dengan teknologi modern untuk menyembuhkan masuk angin dan khasiat lainnya, hingga kemudian ada cukup banyak produk sejenis yang menawarkan khasiat hampir serupa, saya tetap setia dengan Tolak Angin.

Bagi saya, dalam memilih sebuah produk, pertimbangan saya sederhana. Saya hanya memilih yang 'nama nya jelas'. Bagi saya, nama produk yang jelas, sejalan dengan kualitasnya. Sebab, produk berkualitas pastinya melalui beberapa proses ketat dalam proses produksinya. Bila nama nya meragukan, saya khawatir khasiatnya juga bakal meragukan. Itu yang mendasari saya memilih Tolak Angin.

Tolak Angin SidoMuncul, berkhasiat tidak hanya mengatasi masuk angin/Foto pribadi
Tolak Angin SidoMuncul, berkhasiat tidak hanya mengatasi masuk angin/Foto pribadi
Dan memang, Tolak Angin Sidomuncul merupakan satu-satunya obat masuk angin yang mendapat sertifikat obat herbal terstandar. Artinya bahan baku dan mutu produknya terstandarisasi. Tolak Angin terbuat dari bahan herbal organik pilihan seperti adas, kayu ules, daun cengkeh, jahe, daun mint dan madu. Komposisinya tepat dan diproses di pabrik Sidomuncul yang modern berstandar farmasi dan dengan quality control yang ketat. Bahkan, resepnya diformulasikan sejak tahun 1930 dan tetap sama sampai sekarang.

Tolak Angin SidoMuncul juga sudah lulus uji toksitas dan uji khasiat. Sehingga, Tolak Angin aman dikonsumsi serta berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi masuk angin serta meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan semua kelebihan itu, saya dan semua orang yang telah merasakan khasiat hebat Tolak Angin, rasanya sulit untuk berpaling dari produk SidoMuncul yang tidak hanya menjadi andalan di Indonesia saja, melainkan juga di Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Inggris, dan negara-negara lainnya. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun