Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menengok Perjuangan "Penerus Tontowi/Liliyana" Berburu Gelar di Jepang

26 Juli 2018   11:14 Diperbarui: 26 Juli 2018   11:31 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wartakota.tribunnews.com

Tidak terlalu sulit untuk menyebut siapa saja pemain Indonesia yang telah meraih gelar turnamen level Super 1000 (level tertinggi), Super 500 dan Super 300 di semester pertamal tahun 2018 ini. Badminton lover alias pecinta bulutangkis sejati pastinya bisa menyebutkannya seperti seorang fans fanatik sepak bola hafal setiap nama dan posisi pemain di klub idolanya.

Siapa saja?

Pasangan ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi pemain yang paling sering juara. Ganda putra rangking 1 dunia ini telah meraih gelar di All England 2018, Indonesia Open 2018 (Super 1000), Indonesia Masters 2018 dan India Open 2018 (Super 500). Lalu ada ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang juara di India Open 2018 dan Thailand Open 2018 (Super 500).

Kemudian ganda campuran senior, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih gelar di Indonesia Open 2018 dan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja (Thailand Open 2018). Lalu tunggal putra

Anthony Sinisuka Ginting yang juara di Indonesia Masters dan Tommy Sugiarto di Thailand Masters (Super 300).

Serta ganda putra Fajar Alfian/M Rian Ardianto di Malaysia Masters (Super 500), Berry Angriawan/Hardianto di Australia Open (Super 300) dan terakhir Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang juara Singapore Open (Super 500) pada akhir pekan kemarin.  

Menyebut daftar nama-nama terkenal tersebut memunculkan dua hal berbeda. Di satu sisi kita bangga karena pemain-pemain top Indonesia bisa bergantian meraih gelar. Di satu sisi, muncul pertanyaan, ke mana pemain-pemain 'pelapis' Indonesia yang juga rajin diterjunkan di turnamen-turnamen--utamanya di turnamen Super 100--kok belum mampu juara?

Padahal, semakin rendah level turnamen yang diikuti, maka level kualitas lawan yang dihadapi, juga tidak seberat bila tampil di turnamen level atas. Artinya, peluang untuk menjadi juara sejatinya terbuka lebar. Namun, hingga bulan Juli ini, belum ada pemain pelapis di Pelatnas PBSI yang bisa juara di turnamen Super 100.

Nah, pekan ini, harapan untuk mendengar kabar, pebulutangkis "belum terkenal" Indonesia bisa meraih gelar di turnamen Super 100, bisa jadi kenyataan. Ada belasan pebulutangkis muda Indonesia yang tampil di turnamen Akita Masters Super 100 yang digelar di Akita, Jepang dari 24 Juli hingga 29 Juli 2018 nanti.

Setelah berjuang mengayun raket di putaran pertama dan putaran kedua, ada 11 pemain Indonesia yang masih bertahan dan hari ini akan tampil untuk berebut 'tiket lolos' ke perempat final turnamen berhadiah total 75 ribu US Dolar ini.

Di tunggal putra ada nama Firman Abdul Kholik, Chico Aura Dwi Wardoyo, Panji Ahmad Maulana, Yehezkiel Fritz Mainaky dan Ihsan Maulana Mustofa. Nama terakhir menjadi unggulan dua dan semoga bisa tampil konsisten untuk memburu gelar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun