Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tuhan bersama Argentina dan Selamat Datang di Piala Dunia 2018, Messi!

27 Juni 2018   08:40 Diperbarui: 27 Juni 2018   14:16 3165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi merayakan golnya ke gawang Nigeria/Foto: Hindustan Times

Pagi ini, saya harus mengucapkan "selamat datang di Piala Dunia 2018" kepada Lionel Messi. Lho, bukannya Messi sudah tampil membela Argentina sejak pertama kali merumput di Rusia 16 Juni lalu?

Benar. Messi memang sudah tampil kala Argentina bermain 1-1 melawan Islandia di laga pertama Grup D Piala Dunia 2018. Dia juga tampil penuh saat Argentina babak belur dihajar Kroasia 0-3 di pertandingan kedua pada 21 Juni.

Namun, Messi yang tampil di dua pertandingan itu, bisa dibilang  sekadar raganya saja. Secara fisik, Messi memang berada di lapangan. Namun, hatinya tidak sepenuhnya berada di lapangan. Dari gesturenya, tergambar seolah hatinya tidak bahagia. Tidak ada senyuman. Tidak ada candaan di lapangan sebelum dan sesudah pertandingan. 

Pendek kata, dia tidak merasakan kenikmatan bermain seperti kala berkostum Barcelona. Messi seperti lupa caranya memaknai ujaran Captain Tsubasa Ozora, tokoh anime yang terkenal itu, bahwa "bola adalah teman." Bahkan, selepas kalah 0-3 dari Kroasia itu, kondisi tim Argentina seperti 'neraka'. 

Pelatih Jorge Sampaoli dikritik habis-habisan karena strateginya yang dinilai amatiran. Pemain disorot karena kinerjanya dianggap mengecewakan. Bahkan, legenda Argentina saat menjuarai Piala Dunia 1978, Mario Kempes mempertanyakan komitmen Messi dengan menyebut Messi tidak tampil maksimal ketika membela Argentina seperti halnya kala membela Barcelona.

Dan memang, untuk menjadi baik, manusia dan juga sebuah tim terkadang memang harus menghadapi fase kritis terlebih dulu. Berada pada situasi sulit akan membuat seluruh awak tim, mulai pelatih, pemain, jadi bisa memiliki ruang untuk melakukan perenungan tentang apa saja yang telah mereka lakukan. Mereka akan mau berpikir apa sebenarnya yang salah, lantas mencari jalan keluar bersama-sama. 

Kali ini, Argentina bermain sebagai tim

Argentina pun begitu. Mereka seperti menemukan ruang perenungan untuk menaikkan kembali level permainan mereka yang berantakan di dua pertandingan sebelumnya.

Menghadapi Nigeria di laga terakhir grup D yang menjadi pertandingan penentu, Argentina bisa lanjut ke babak 16 besar atau pulang kampung, Sampaoli menyebutnya sebagai momentum kebangkitan.

"Kami akan memulai kembali Piala Dunia kami di pertandingan melawan Nigeria," ujar Sampaoli dikutip dari Marca.

Sampaoli yang sempat dikritik karena pemilihan line up pemain yang dianggap 'ngawur' saat melawan Kroasia, melakukan beberapa perubahan saat melawan Nigeria. Dia tidak lagi memainkan skema 4-3-3 tetapi mengubahnya jadi 4-4-2. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun