Sebelum bertugas, mereka sempat berdialog perihal film yang baru mereka tonton. Sang bocah juga punya firasat agar ayahnya tidak berangkat kerja di hari itu sehingga bagian berpamitan kerja itu bikin haru. Hingga akhirnya, sang ibu tahu berita kematian suaminya dari televisi. "Bunda ayah nanti hidup lagi kan?"
Ah, untuk urusan kemanusiaan ini, kita sejatinya "di-setting" oleh Sang Pencipta untuk mudah tersentuh dan mudah peduli dengan sesama. Saya meyakini bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang bisa memberikan banyak manfaat pada sesama. Mereka yang tidak hanya shalih dalam urusan ibadah, tetapi juga terbaik dalam berkehidupan sosial sebagai cerminan keshalihan.Â
Kecuali bila sampean memang terlalu egois dan tidak bisa/tidak mau belajar "adil sejak dalam pikiran" seperti quote nya Pramoedya Ananta Toer itu. Bila sudah seperti itu, sampean akan mudah menganggap apa yang terjadi seolah main-main. Padahal, setiap orang, andaikan (sampean) mengalami musibah dan orang lain memilih abai tidak mau membantu karena menganggap sampean pura-pura, rasanya bagaimana?Â
Salam